Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Ke-13 untuk 4.900 ASN di Tangsel Mulai Dicairkan Pekan Ini

Kompas.com - 13/08/2020, 19:05 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Gaji ke-13 untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai dicairkan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) pada pekan ini.

Kepala BPKAD Kota Tangsel Warman Syanudin menjelaskan bahwa pencarian gaji ke-13 tersebut dilakukan di setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang sudah mengajukan usulan pembayaran.

"Kita di Tangerang Selatan dari Rabu (12/8/2020) kemarin sudah mulai dibayarkan. Kan itu tergantung dari kecepatan bendahara-bendaharanya mengajukan usulan SPM (surat perintah membayar)," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (13/8/2020).

Baca juga: Cara Rumah Lawan Covid-19 Tangsel Tangani Pasien hingga Sembuh

Menurut Warman, skema pembayaran yang dilakukan itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 Tahun 2020 tentang pemberian gaji ke-13.

Kemudian, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga sudah membuat Keputusan Wali Kota (Kepwal) sebagai turunan dari beleid tersebut.

"Jadi dari PP Nomor 44 itu dibuat Kepwal sebagai turunan dari PP tadi. Jadi di PP itu disampaikan bahwa seluruh pegawai diberikan gaji ke-13, kecuali Wali Kota, Wakil Wali Kota dan DPRD," ungkapnya.

Warman mengatakan bahwa besaran gaji ke-13 yang diberikan tergantung pada masing-masing golongan ASN.

Baca juga: Akhir Rentetan Penembakan Misterius yang Incar Pengedara di Tangsel

Setiap pegawai, lanjut dia, akan mendapatkan satu kali dari gaji yang biasa mereka dapatkan.

"Jadi besarannya bervariasi, tergantung golongannya. Misalnya golongan I berapa, golongan II, golongan III, golongan IV. Masing-masing berbeda," kata dia.

Adapun total anggaran yang disediakan untuk gaji Ke-13 tersebut sebesar Rp20,5 miliar. Sebanyak 4.900 ASN di Tangsel diproyeksikan akan segera mendapatkan pembayaran tersebut.

"Anggarannya untuk gaji ke-13 itu Rp 20,5 miliar untuk seluruh ASN. Kurang lebih ada 4.900-an lah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com