Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Kramat di Jakarta, Indekos yang Jadi Saksi Bisu Lahirnya Sumpah Pemuda

Kompas.com - 16/08/2020, 12:47 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bicara kemerdekaan Indonesia tentu tidak terlepas dari peran pemuda. Mereka memegang peranan penting pada masa perjuangan melawan penjajah, baik secara fisik di medan peperangan maupun diplomatik.

Jauh sebelum dibacakannya naskah Proklamasi pada 17 Agustus 1945 oleh Bung Karno, para pemuda sudah berjuang dan mengikrarkan janji untuk bersatu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Perjuangan para pemuda kala itu pun banyak dicatat dalam buku-buku sejarah bahkan dikenang dengan didirikannya Museum Sumpah Pemuda.

Museum yang berlokasi di Jalan Kramat Raya Nomor 106, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat itu tidak hanya menjadi lokasi penyimpanan benda-benda peninggalan para pemuda.

Tetapi juga memiliki sejarah panjang karena menjadi saksi bisu perjuangan para pemuda pada masa prakemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Kisah Perjuangan dari Bekasi, Tanah Patriot dan Para Jawara yang Sulit Ditaklukkan Belanda

Dahulu, sebelum menjadi Museum Sumpah Pemuda, bangunan tersebut dikenal dengan sebutan ‘Gedung Kramat’. Sejarah mencatat bahwa gedung itu merupakan rumah tinggal Sie Kong Liang yang didirikan sejak awal abad ke-20.

Pada 1908 silam, Gedung Kramat disewakan menjadi tempat tinggal atau indekos bagi para intelektual muda di balik peristiwa Soempah Pemoeda. Kala itu, kebanyakan dari mereka sedang mengenyam pendidikan di Shool tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) dan Rechtsschool (RS).

Salah satu tokoh yang tinggal di indekos itu adalah Mohammad Yamin, ketua kelompok pemuda Jong Sumatranen Bong yang juga dikenal sebagai pencetus Sumpah Pemuda yang dibacakan dalam Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928.

Selain Yamin, terdapat mahasiswa lain yang juga tinggal di Gedung Kramat yang sempat dinamai Commensalen Huis, antara lain Amir Sjarifoedin dan Soerjadi (Surabaya), Soerjadi (Jakarta), dan sekitar 14 mahasiswa lainnya.

Baca juga: Napak Tilas Sejarah Taman Proklamasi, Area Pembacaan Teks Proklamasi hingga Perjuangan Tokoh Wanita

Saksi bisu gerakan perlawanan pemuda

Memasuki tahun 1927, Gedung Kramat semakin ramai dikunjungi para pemuda dari berbagai daerah dan dipakai mempersiapkan pergerakan dan perjuangan. Tak terkecuali Bung Karno dan tokoh-tokoh dari Algemeene Studie Club asal Bandung.

Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) pun sempat menjadikannya sebagai ruang sekretariat, bahkan kantor penerbitan majalah Indonesia Raja besutan organisasi tersebut.

Lantaran kerap dijadikan tempat berkumpul organisasi pemuda, Gedung Kramat pun kembali berubah nama menjadi Indonesische Clubhuis atau Clubgebouw yang artinya gedung pertemuan.

Semakin matang mempersiapkan perlawan terhadap penjajah, pada 15 Agustus 1928 para pemuda sepakat menggelar kongres pemuda untuk kedua kalinya pada Oktober 1928. Kongres pertama sudah berlangsung dua tahun sebelumnya, yakni 30 April 1926 di Batavia.

Pada Kongres Pemuda pertama para pemuda berupaya menyatukan beberapa kelompok menjadi satu organisasi. Pada kongres kedua yang berlangsung di Gedung Sumpah Pemuda diharapkan menghasil keputusan dari kelompok-kelompok pemuda untuk bersama-sama berjuang meraih kemerdekaan.

Baca juga: Mengenang Peristiwa Pembakaran Bekasi dari Tugu Perjuangan...

Kongres Pemuda II 28 Oktober diikut oleh peserta yang berasal dari sejumlah organisasi pemuda terkemuka, di antaranya Jong Sumatranen Bond, Pemuda Indonesia, Sekar Rukun, Jong Islamienten, Jong Bataks Bond, Jong Celebes, Pemuda Kaum Betawi dan PPPI.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com