Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilkada Tangsel, Muhamad Akan Disekolahkan PDI-P Selama Sepekan

Kompas.com - 18/08/2020, 19:02 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Muhamad, salah satu bakal calon wali kota dalam Pilkada Tangsel 2020, akan mengikuti sekolah calon kepala daerah yang digelar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Muhamad yang sebelumnya merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Tangsel kini telah menjadi kader PDI-P. Dia akan maju pada Pilda Tangsel 2020 diusung antara lain oleh PDI-P.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Tangsel, Wanto Sugito, Selasa (18/8/2020) mengatakan, pendidikan tersebut akan diikuti Muhamad bersama ratusan calon kepala daerah lain yang direkomendasikan PDI-P.

Program sekolah calon kepala daerah itu akan berlangsung selama sepekan mulai 21 - 27 Agustus 2020.

Baca juga: Merapat ke Koalisi PDIP-Gerindra, PAN Dukung Muhamad-Sara di Pilkada Tangsel 2020

"Sekolah kepala daerah bagi calon kepala daerah yang diusung PDI-P. Mbak Sara-nya enggak ikut, Pak Muhamad saja sebagai calon yang diusung PDI-P. Rencana pembukaan langsung oleh Ibu Megawati (Soekarnoputri) lewat daring Jumat 21 Agustus," ujar Wanto.

Rahayu Saraswati atau Sara merupakan bakal calon wakil Muhamad dalam Pilkada Tangsel 2020. Sara adalah kader Partai Gerindra.

Menurut Wanto, materi dan pembicara dalam sekolah calon kepala daerah tersebut akan dipersiapkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P.

Beberapa pembicara yang telah ditunjuk antara lain, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua DPR RI Puan Maharani, hingga Sekretaris Kabinet Pramono Anum.

"Proses pendidikannya secara daring. Materinya baik tentang Pancasila dan implementasi, kemudian juga kepemimpinan. Karena ini salah satu komitmen partai untuk melahirkan kader yang mumpuni kalau menjadi kepala daerah," ungkapnya.

Baca juga: PDI-P Resmi Usung Ponakan Prabowo di Pilkada Tangsel

"Termasuk strategi kampanye, nanti kan bicara soal pemenangan. Selain tentang materi juga strategi-strategi kan pasti juga," kata dia.

Saat dihubungi secara terpisah, Muhamad mengaku sudah mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan tersebut.

"Paling kami menyesuaikan aja kan, baca buku-bukunya ideologi Bung Karno, Pancasilanya Bung Karno, kemudian wawasan kebangsaan, kenegaraan," kata dia kepada Kompas.com.

Menurut Muhamad, pendidikan tersebut untuk memantapkannya dia menjadi kader partai sekaligus persiapannya untuk maju pada Pilkada Tangsel 2020.

"Jadi pematanganlah, kayak saya kan dari luar partai, bagaimana menjadi kader partai PDI-P, tentang ideologinya, wawasannya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com