BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku miris melihat sebagian warganya menganggap kasus Covid-19 kini tidak ada.
Hal itu terlihat selama pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bekasi.
Sebagai informasi, PSBB proposional di Kota Bekasi sudah beberapa kali diperpanjang sejak 5 Juni 2020. Perpanjangan terakhir akan berakhir pada 2 September 2020.
“Karena transmisinya (penularan Covid-19) ini kan sekarang pada saat kita lepas menjadi adaptasi baru itu semua (orang) seolah-olah menganggap tidak ada lagi (Covid-19),” ujar Rahmat kepada wartawan, Selasa (18/8/2020).
Baca juga: Wali Kota Ungkap Covid-19 di Bekasi Ada 1.324 Kasus
Rahmat mengatakan, ketidakpatuhan sebagian warga terhadap protokol kesehatan membuat kasus Covid-19 di Kota Bekasi terus bertambah.
Data terakhir tercatat 1.324 kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi.
Meski kasus Covid-19 terus bertambah, Rahmat tak mempermasalahkannya. Sebab ia yakin Pemkot Bekasi bisa menangani kasus Covid-19.
Kini seluruh rumah sakit yang memiliki ruangan isolasi di Kota Bekasi wajib menerima pasien Covid-19.
“Kami saat ini memiliki kemampuan swab, kemampuan tim medis, dan memiliki kemampuan infrastruktur,” ucap dia.
Baca juga: 155 Keluarga di Kota Bekasi Terpapar Covid-19
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap Covid-19 dengan tetap mentaati aturan protokol kesehatan.
“Kan itu harusnya standar masuk rumah cuci tangan semua, sepatu jangan dimasukin ke rumah. Karena pastikan kalau yang dari Jakarta sama semua kondisinya dengan kita, orang Jakarta ke sini juga sama kondisinya dengan di sini. Artinya kita sudah sama-sama waspada terhadap kondisi yang ada,” kata dia.
Rahmat menambahkan, pihaknya akan kembali mengaktifkan kembali “RW Siaga”. Sejumlah perangkat daerah akan ditugaskan untuk ke RW mengawasi kepatuhan warga menerapkan protokol Covid-19.
Baca juga: Ada Selisih 615 Kasus Covid-19 di Kota Bekasi Dibanding Data Website, Ini Penjelasan Dinkes
Pihaknya akan melacak kasus Covid-19 hingga tingkat RW yang wilayahnya ada klaster keluarga. Rapid test massal akan dilakukan mulai pekan depan.
Ia juga telah meminta kantor di lingkungan Bekasi untuk kembali menerapkan kerja dari rumah atau work from home.
“Ini terus harus digalakkan kembali (protokol kesehatan), termasuk di kantor juga kita sudah melakukan pengurangan kan, melakukan proses-proses sosialisasi di tingkat RW,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.