Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Lihat Warga Bekasi Anggap Kasus Covid-19 Tidak Ada Selama Pelonggaran PSBB

Kompas.com - 18/08/2020, 19:33 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku miris melihat sebagian warganya menganggap kasus Covid-19 kini tidak ada.

Hal itu terlihat selama pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bekasi.

Sebagai informasi, PSBB proposional di Kota Bekasi sudah beberapa kali diperpanjang sejak 5 Juni 2020. Perpanjangan terakhir akan berakhir pada 2 September 2020.

“Karena transmisinya (penularan Covid-19) ini kan sekarang pada saat kita lepas menjadi adaptasi baru itu semua (orang) seolah-olah menganggap tidak ada lagi (Covid-19),” ujar Rahmat kepada wartawan, Selasa (18/8/2020).

Baca juga: Wali Kota Ungkap Covid-19 di Bekasi Ada 1.324 Kasus

Rahmat mengatakan, ketidakpatuhan sebagian warga terhadap protokol kesehatan membuat kasus Covid-19 di Kota Bekasi terus bertambah.

Data terakhir tercatat 1.324 kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi.

Meski kasus Covid-19 terus bertambah, Rahmat tak mempermasalahkannya. Sebab ia yakin Pemkot Bekasi bisa menangani kasus Covid-19.

Kini seluruh rumah sakit yang memiliki ruangan isolasi di Kota Bekasi wajib menerima pasien Covid-19.

“Kami saat ini memiliki kemampuan swab, kemampuan tim medis, dan memiliki kemampuan infrastruktur,” ucap dia.

Baca juga: 155 Keluarga di Kota Bekasi Terpapar Covid-19

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap Covid-19 dengan tetap mentaati aturan protokol kesehatan.

“Kan itu harusnya standar masuk rumah cuci tangan semua, sepatu jangan dimasukin ke rumah. Karena pastikan kalau yang dari Jakarta sama semua kondisinya dengan kita, orang Jakarta ke sini juga sama kondisinya dengan di sini. Artinya kita sudah sama-sama waspada terhadap kondisi yang ada,” kata dia.

Rahmat menambahkan, pihaknya akan kembali mengaktifkan kembali “RW Siaga”. Sejumlah perangkat daerah akan ditugaskan untuk ke RW mengawasi kepatuhan warga menerapkan protokol Covid-19.

Baca juga: Ada Selisih 615 Kasus Covid-19 di Kota Bekasi Dibanding Data Website, Ini Penjelasan Dinkes

Pihaknya akan melacak kasus Covid-19 hingga tingkat RW yang wilayahnya ada klaster keluarga. Rapid test massal akan dilakukan mulai pekan depan.

Ia juga telah meminta kantor di lingkungan Bekasi untuk kembali menerapkan kerja dari rumah atau work from home.

“Ini terus harus digalakkan kembali (protokol kesehatan), termasuk di kantor juga kita sudah melakukan pengurangan kan, melakukan proses-proses sosialisasi di tingkat RW,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com