Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Meningkat, PSBB di Kota Tangerang Diperpanjang Lagi

Kompas.com - 24/08/2020, 08:43 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tangerang, Banten, kembali diperpanjang hingga 14 hari kedepan atau tepatnya hingga 6 September 2020.

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, Kota Tangerang bersama dengan dua wilayah di Tangerang Raya sepakat untuk melakukan perpanjangan PSBB setelah melihat kasus Covid-19 yang semakin meningkat.

"Kasus di Tangerang kan lagi banyak ya. Tadi kabupaten Tangerang sama Tangsel kita sepakat minta diperpanjang," ujar dia saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Senin (24//8/2020).

Arief mengatakan, selain meminta masa PSBB diperpanjang, Pemkot Tangerang juga meminta tambahan alat tracing berupa alat PCR dan alat ekstraksi untuk pemeriksaan dengan metode PCR.

Baca juga: Ringkasan PSBB Kota Tangerang Tahap Keenam, Penularan Covid-19 Meningkat hingga Pelonggaran Jam Malam

Pasalnya, alat PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Tangerang sudah tidak memadai untuk tracing kasus yang kian meningkat.

"Kami juga minta bantuan ke provinsi untuk menambah alat PCR karena di Kota Tangerang itu Labkesda sudah buka 7 hari seminggu, 24 jam," kata dia.

Arief juga menjelaskan, ada 900 antrean dari sampel swab yang masih belum diperiksa hingga saat ini.

Dia khawatir, apabila tidak cepat dilakukan pemeriksaan PCR, orang yang memiliki sampel positif tapi belum tahu hasilnya bisa menularkan ke lebih banyak orang lagi.

"Karena kalau antrean sampai seminggu, ini kan sudah kemana-mana. Satu orang itu bisa menularkan ke 9 orang," ujar Arief.

Selain meminta bantuan ke Provinsi Banten, Arief juga akan melakukan kerjasama dengan rumah sakit swasta di Kota Tangerang yang memiliki alat PCR.

"Jadi maksudnya kami ngantre 900, kami minta bantuan swasta kan ada RS yang punya alat juga, supaya antrean lebih cepat," kata dia.

Kasus positif Covid-19 di Kota Tangerang saat ini menembus angka 789 kasus. Dari 789 kasus tersebut, terdapat 44 pasien meninggal dunia, 558 pasien sembuh dan 187 pasien dinyatakan masih dalam perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com