Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Penerapan ETLE, Polisi Tilang 2.689 Pelanggar Jalur Cepat di Margonda

Kompas.com - 25/08/2020, 15:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 2.689 pengendara ditilang jajaran Polres Metro Depok selama penertiban jalur cepat di Jalan Margonda Raya sepekan terakhir.

"Mayoritas, 95 persen pelanggar adalah pengendara roda dua yang menggunakan lajur cepat bukan pada peruntukannya," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Depok, Kompol Erwin Genda kepada wartawan, Selasa (25/8/2020).

Erwin menyampaikan, pelanggaran pada hari pertama penertiban terbilang cukup tinggi, mencapai 840 pengendara.

Baca juga: Pemkot Depok Berencana Swab Massal di Seluruh Kecamatan Selama 2 Pekan

Jumlah tersebut kemudian merosot dengan rata-rata 300-400 pelanggar yang ditilang polisi per harinya.

Penertiban ini merupakan bagian dari tahap sosialisasi kembali pemisahan jalur lambat dan cepat di Jalan Margonda Raya sebelum tilang elektronik direncanakan berlaku bulan depan.

Jauh sebelum wacana tilang elektronik diterapkan, Jalan Margonda Raya dari Jakarta ke arah Depok memang telah diberlakukan sistem jalur lambat dan cepat.

Erwin berharap, penertiban selama sepekan ke belakang cukup menjadi alarm bagi para pengendara agar tidak melanggar ketentuan jalur cepat dan lambat di Jalan Margonda Raya.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Depok Kini Didominasi OTG

"Kamera ETLE (tilang elektronik) akan memonitor 1x24 jam semua jenis pelanggaran yang melintas di kawasan tertib lalu lintas, sehingga tidak ada lagi sosialisasi dan meminimalisir petugas di lapangan," jelas Erwin.

"Jadi benar-benar diharapkan kedisiplinan pengguna kendaraan roda dua dan angkutan kota untuk menaati aturan ini. Karena kalau tidak diindahkan, setiap pelanggaran yang melintas di lajur cepat akan dipotret secara otomatis oleh kamera ETLE di beberapa ruas di Jalan Raya Margonda," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com