Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2020, 20:09 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) membangun delapan monumen Covid-19 berbentuk peti mati yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan.

Wakil Wali Kota Jakpus Irwandi mengatakan bahwa monumen dengan peti mati itu bangun untuk mengingatkan masyarakat, khususnya para pengguna jalan mengenai bahaya Covid-19.

"Ini untuk peringatan bagi kita semua masyarakat, bagi pengguna jalan. Bahwa Covid-19 membahayakan, sehingga masyarakat menyadari," ujarnya saat dikonfirmasi Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Empat Remaja Penabrak Petugas Tertunduk Lesu Saat Satpol PP Buka Peti Mati Covid-19

Irwandi berujar, monumen Covid-19 dibangun di delapan kecamatan.

Dalam monumen itu juga dipampang data perkembangan kasus Covid-19 di masing-masing wilayah kecamatan tersebut.

Delapan titik monumen tersebut berada di Simpang Lima Senen (Kecamatan Senen); Jalan KH Hasyim Ashari (Kecamatan Gambir); Lampu Merah Serong (Kecamatan Cempaka Putih); Jalan Karang Anyar Raya (Kecamatan Sawah Besar); Jalan KH Mas Mansyur (Kecamatan Tanah Abang); Jalan Terowongan Kendal (Kecamatan Menteng); Jalan Percetakan Negara (Kecamatan Johar Baru).

"Jadi setiap hari angkanya, data kasusnya diperbarui oleh gugus tugas tingkat kecamatan. Koordinasi sama puskesmas kecamatan, karena kan mereka yang tahu datanya," kata dia.

Dia berharap dengan adanya monumen tersebut dapat mengingatkan masyarakat akan bahaya Covid-19 dan pentingnya menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran.

"Diharapkannya ini menjadi pengingat bahwa kita masih PSBB. Memakai masker, menjaga jarak harus dipatuhi. Dengan begitu angka kasus semakin menurun kan kedepannya," pungkasnya.

Baca juga: Ada Peti Mati di Taman Ayodya, Wali Kota Sebut agar Masyarakat Tak Remehkan Covid-19

Untuk diketahui, jumlah tersebut berkurang dibanding Senin kemarin dengan penambahan 1.029 orang.

Dengan demikian, jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga hari ini adalah 41.250 orang.

"Sebanyak 119 kasus adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya.

Dwi memaparkan, sebanyak 31.267 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 75,8 persen.

Lalu, 1.219 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 3 persen. Sedangkan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota adalah 8.764 orang, artinya mereka masih menjalani perawatan atau isolasi.

Hari ini tercatat 6.114 orang dites PCR dengan hasil 822 positif dan 5.292 negatif Covid-19. Tes PCR di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 54 laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta.

"Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 58.583 dengan positivity rate atau persentase kasus positif sebesar 9,8 persen. Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 6,4 persen," ucap Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com