Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Rombongan Pesepeda Masuk Jalan Tol Jagorawi

Kompas.com - 15/09/2020, 10:38 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah melakukan penyelidikan, pihak kepolisian berhasil mendapatkan identitas rombongan pesepeda yang memasuki Tol Jagorawi, Minggu (13/9/2020) lalu.

Setidaknya ada tujuh pesepeda berinisial SO, WT, MY, UM, AS, AF dan NS yang memasuki jalan tol untuk menuju tempat berkumpul di rest area kilomter 45.

Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Jagorawi Korlantas Polri Kompol Fitrisia Kamila Tasran menjelaskan, identitas pesepeda yang masuk jalan tol terungkap setelah polisi mendapatkan rekaman CCTV.

Baca juga: Polisi Usut Rombongan Pesepeda Masuk Tol Jagorawi

Berdasarkan petunjuk rekaman CCTV tersebut, polisi kemudian mendatangi AR, satu dari sejumlah orang yang ikut dalam kegiatan bersepeda di tol.

Adapun AR diajak dalam kegiatan itu oleh rekannya, WO, bersama ketujuh pesepeda asal Bekasi, Jawat Barat.

"Benar, bahwa pada hari Minggu melaksanakan giat sepeda santai bersama beberapa rekan dari Bekasi dan Pamulang," kata Fitrisia dalam keterangannya, Selasa (15/9/2020).

Kepada polisi, AR dan WO menjelaskan bahwa kegiatan pesepeda dimulai sejak pukul 07.30 WIB.

Mereka menurunkan muatan sepedanya atau loading di rest area Km 45, menuju Cafe Daung. Lokasi cafe tersebut tidak jauh dari titik kumpul.

Baca juga: Ini Alasan 7 Pesepeda Masuk Jalan Tol Jagorawi Bogor

"Sekembalinya, rombongan terpecah. AR, WO dan beberapa orang kembali ke rest area Km 45 lewat jalan perkampungan (tidak lewat jalan tol)," katanya.

Saat itu, AR dan WO mengaku tidak mengetahui bahwa sebagian rombongan malah memasuk ke jalan tol saat menuju tempat loading.

"Tidak mengetahui ada rekannya yang masuk tol, sampai dengan melihat berita di TV saat sore harinya," kata Fitrisia.

Baca juga: Polisi: Rombongan Pesepeda Mengaku Tidak Tahu Masuk Tol Jagorawi

Kini, kata Fitrisia, ketujuh pesepeda yang memasuki jalan tol tersebut telah diperiksa dan mengakui perbutannya.

Salah satu di antaranya, SO mengaku nekat memasuki jalan tol karena lengah, kurang fokus, dan kelelahan selama mengejar rombongan.

"(Mereka) siap menerima konsekuesi hukum atas segala kesalahan yang telah terjadi dan berkomitmen untuk selalu kooperatif dalam memberi keterangan kepada petugas," kata Fitrisia.

Baca juga: Ini Sanksi untuk Rombongan Pesepeda yang Masuk Tol Jagorawi Bogor

Sebelumnya, video rekaman yang memperlihatkan rombongan pesepeda masuk ke Tol Jagorawi viral di media sosial.

Halaman:


Terkini Lainnya

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com