Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks, Pesan Berantai Fasilitas Kesehatan di Bekasi Tak Bisa Tampung Lagi Pasien Covid-19

Kompas.com - 15/09/2020, 12:20 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pesan berantai soal kondisi kasus Covid-19 di Kota Bekasi beredar di masyarakat.

Disebutkan, penyebaran Covid-19 sudah sangat cepat. Sementara fasilitas kesehatan sudah penuh pasien Covid-19.

Informasi yang beredar tersebut tercantum nama Camat Bekasi Utara Jalaludin.

Baca juga: Stadion Patriot Bekasi Siap Dipakai Merawat Pasien Covid-19 Mulai Pekan Ini

Berikut isi pesan tersebut:

"Saya, Camat Bekasi utara dengan ini menghimbau kepada seluruh masyarakat , melalui Para Lurah

Kepada masyarakat, saya minta dengan tegas, untuk menunda setiap rencana kegiatan yg mengumpulnya massa banyak seperti : hajatan , arisan, perayaan keagamaan, dan lain-lain serta membubarkan diri setiap kumpulan/tongkrongan di mana pun berada (tongkrongan anak-anak dan kebiasan nongkrong remaja di warung-warung)

Karena kondisi negara kita, terlebih kabupaten Bekasi, jumlah korban positif Corona terus meningkat sangat cepat. Agar menjadi perhatian kita semua.

Sekarang fasilitas kesehatan sudah tidak lagi mampu menampung para penderita yang positif. Terlebih jumlah petugas kesehatan yg berada di garda terdepan dan paling beresiko terpapar juga sangat terbatas. Jika masih berkumpul yg tidak perlu, sangat rentan terjadinya penularan. Ketika sudah menjadi positif, kemana lagi kita akan diobati? Karena fasilitas kesehatan dan tenaga medis saat ini sudah sangat terbatas.

Sekali lagi saya minta kepada Lurah dan jajaran, FKRW, LPM, RW, RT, pKK , Posyandu , posbondu ,3 Pilar, Tokoh Masyarakat, Jumantik, para kader semuanya, juga kepada Para DKM Mesjid2, Musholla2, dan tempat ibadah lainnya, untuk berpartisipasi aktif mengikuti seruan pemerintah dlm upaya memutus mata rantai penyebaran COVID- 19. Sampaikan kepada seluruh masyarakat kita untuk “tetap dan tidak kumpul-kumpul”.

Yang punya anak pelajar agar distresing atau libur bukan liburan. Tetapi libur untuk mengamankan dari kemungkinan terpapar Virus Corona.

Pada semuanya, saya minta kesadaran yang tinggi. Ingat

“JIKA ANDA INGIN MENJADI PAHLAWAN SAAT INILAH DENGAN DIAM DIRUMAH DAN BERAKTIFITAS DIRUMAH TIDAK PERLU HARUS BERTEMPUR SEPERTI PEJUANG DULU YANG MENGORBANKAN JIWA DAN RAGA SERTA HARTA. CUKUP BERADA DI RUMAH MAKA ANDA SAAT INI MENJADI PAHLAWAN”

Saya sangat peduli kepada masyarakat, agar “jangan sampai jumlah korban COVID- 19 makin meningkat”.

Hari ini Beberapa wilayah Kecamatan, sudah ada kelurahan yg masuk ZONA MERAH Oleh karena itu, “semua harus ikut bertanggung jawab untuk menyelamatkan saudara-saudara kita”.

Demikian, atas perhatian dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com