Salin Artikel

Hoaks, Pesan Berantai Fasilitas Kesehatan di Bekasi Tak Bisa Tampung Lagi Pasien Covid-19

Disebutkan, penyebaran Covid-19 sudah sangat cepat. Sementara fasilitas kesehatan sudah penuh pasien Covid-19.

Informasi yang beredar tersebut tercantum nama Camat Bekasi Utara Jalaludin.

Berikut isi pesan tersebut:

"Saya, Camat Bekasi utara dengan ini menghimbau kepada seluruh masyarakat , melalui Para Lurah

Kepada masyarakat, saya minta dengan tegas, untuk menunda setiap rencana kegiatan yg mengumpulnya massa banyak seperti : hajatan , arisan, perayaan keagamaan, dan lain-lain serta membubarkan diri setiap kumpulan/tongkrongan di mana pun berada (tongkrongan anak-anak dan kebiasan nongkrong remaja di warung-warung)

Karena kondisi negara kita, terlebih kabupaten Bekasi, jumlah korban positif Corona terus meningkat sangat cepat. Agar menjadi perhatian kita semua.

Sekarang fasilitas kesehatan sudah tidak lagi mampu menampung para penderita yang positif. Terlebih jumlah petugas kesehatan yg berada di garda terdepan dan paling beresiko terpapar juga sangat terbatas. Jika masih berkumpul yg tidak perlu, sangat rentan terjadinya penularan. Ketika sudah menjadi positif, kemana lagi kita akan diobati? Karena fasilitas kesehatan dan tenaga medis saat ini sudah sangat terbatas.

Sekali lagi saya minta kepada Lurah dan jajaran, FKRW, LPM, RW, RT, pKK , Posyandu , posbondu ,3 Pilar, Tokoh Masyarakat, Jumantik, para kader semuanya, juga kepada Para DKM Mesjid2, Musholla2, dan tempat ibadah lainnya, untuk berpartisipasi aktif mengikuti seruan pemerintah dlm upaya memutus mata rantai penyebaran COVID- 19. Sampaikan kepada seluruh masyarakat kita untuk “tetap dan tidak kumpul-kumpul”.

Yang punya anak pelajar agar distresing atau libur bukan liburan. Tetapi libur untuk mengamankan dari kemungkinan terpapar Virus Corona.

Pada semuanya, saya minta kesadaran yang tinggi. Ingat

“JIKA ANDA INGIN MENJADI PAHLAWAN SAAT INILAH DENGAN DIAM DIRUMAH DAN BERAKTIFITAS DIRUMAH TIDAK PERLU HARUS BERTEMPUR SEPERTI PEJUANG DULU YANG MENGORBANKAN JIWA DAN RAGA SERTA HARTA. CUKUP BERADA DI RUMAH MAKA ANDA SAAT INI MENJADI PAHLAWAN”

Saya sangat peduli kepada masyarakat, agar “jangan sampai jumlah korban COVID- 19 makin meningkat”.

Hari ini Beberapa wilayah Kecamatan, sudah ada kelurahan yg masuk ZONA MERAH Oleh karena itu, “semua harus ikut bertanggung jawab untuk menyelamatkan saudara-saudara kita”.

Demikian, atas perhatian dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

*Ka.Camat se bekasi*

Hoaks

Sementara itu, Camat Bekasi Utara Jalaludin membantah membuat pesan tersebut.

“Hoaks. Itu hoaks sekali. Kabupaten Bekasi juga sama, ada yang menyebarkan seperti itu juga dengan teksnya sama,” ucap Jalaludin, Selasa (15/9/2020).

Jalaludin mengaku sudah menyampaikan kepada pihak kelurahan hingga RT bahwa pesan berantai itu adalah hoaks.

Namun, ia enggan menjelaskan detail bagaimana kondisi Covid-19 di wilayahnya.

“Saya sudah sampaikan ke Lurah dan RT bukan dari kami informasi seperti itu, bukan seperti itu kondisinya. Jangan percaya dan termakan hoaks,” tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/15/12202341/hoaks-pesan-berantai-fasilitas-kesehatan-di-bekasi-tak-bisa-tampung-lagi

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke