Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD DKI Kenang Saefullah sebagai Orang yang Rendah Hati dan Kepemimpinan Bisa Jadi Acuan

Kompas.com - 16/09/2020, 22:06 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengenang sosok Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah sebagai orang yang punya segudang pengalaman sebagai pejabat pemerintahan. Pasalnya, Saefullah pernah mendampingi empat gubernur, yakni Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Djarot Saeful Hidayat, dan Anies Baswedan.

Saefullah meninggal dunia dalam usia 56 tahun pada Rabu (16/9/2020) siang karena terpapar Covid-19.

Pras menyebutkan, Saefullah merupakan sekda yang bisa dijadikan acuan di Indonesia.

"Jadi beliau sering menceritakan pengalaman, banyak pengalaman. Ini sekda paling matang, satu satunya di Indonesia yang bisa ditiru menjadi acuan cara kepemimpinannya," kata Pras, Rabu.

Baca juga: Jokowi Kenang Keramahan dan Kerja Keras Sekda DKI Saefullah

Politisi PDI-P itu mengatakan, Saefullah merupakan sosok yang rendah hati.

"Beliau orangnya humble, bisa berkomunikasi dengan baik dan menjalankan tugasnya dengan baik," kata dia.

Ia terpukul lantaran kepergian Saefullah tak disangka-sangka.

"Saya sebagai teman dan sahabat mendoakan beliau semoga diberi kesehatan dan diberi kekuatan, tetapi Yang Maha kuasa memanggil jam 12.55 saat saya sedang rapat Bamus. Kaget, secepat itu Pak Sekda meninggalkan kita semua," ujar dia.

Saefullah meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Beberapa waktu lalu, dia dikonfirmasi terpapar Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan, penyebab meninggalnya Saefullah karena shock sepsis irreversible dengan ARDS (sindrom distres pernapasan akut) akibat Covid-19.

"Bapak Saefullah meninggal karena shock sepsis irreversible pada ARDS, yaitu infeksi berat pada jaringan paru dan seluruh sistem tubuh akibat infeksi Covid-19," kata Widya dalam keterangannya.

Gangguan tersebut membuat Saefullah gagal bernapas sehingga oksigen di dalam tubuh tidak memadai.

"Menyebabkan gagal bernapas yang tidak dapat diperbaiki dan tidak bisa terjadi pertukaran oksigen yang memadai," kata dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com