JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka RK (35) yang menusuk suaminya, HS (34) hingga tewas di Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta disebut menyerahkan pisau yang digunakannya untuk membunuh kepada orangtua korban.
“Pisaunya itu sempat diserahkan ke orangtua korban setelah menusuk,” kata Kanit Reskrim Polsek Mampang, Jakarta Iptu Sigit Ari saat dikonfirmasi, Jumat (18/9/2020) siang.
RK menyerahkan pisau tersebut kepada ibu korban di tempat kerja. Diketahui, ibu HS bekerja di sebuah tempat laundry.
Baca juga: Polsek Mampang Rekonstruksi 44 Adegan Istri Siri Tusuk Suami hingga Tewas
“Ya mungkin mau kasih tahu ke ibu korban. Reaksi orang tua kaget kenapa kaget,” ujar Sigit.
RK menusuk HS di Jalan Bangka VIII C, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta pada Minggu (16/8/2020).
Penusukan berawal dari percekcokan HS dan RK.
Peristiwa ini berawal saat HS meminta uang Rp 30.000 kepada RK untuk membeli rokok.
Namun, emosi HS tersulut lantaran permintaannya tak bisa dipenuhi RK.
"Si suami minta uang Rp 30.000 kepada istrinya. Karena istrinya tak punya penghasilan, ini marah si suami, lalu cekcok,” kata Kapolsek Mampang, Sujarwo.
Percekcokan berlanjut menjadi pertengkaran fisik. HS sempat memukul RK hingga menyebabkan luka memar di bagian kepala.
HS sempat mengancam RK dengan sebilah pisau. RK berhasil mengambil pisau kemudian mendorong dan menusuk HS di bagian dada.
Setelah ditusuk, HS sempat keluar rumah untuk mengejar RK.
HS mengejar istrinya ke rumah mertua yang berada sekitar 150 meter dari indekos tempat tinggal mereka.
Akibat tusukan itu, HS mengalami pendarahan dan meninggal dunia.
Baca juga: Anggota TNI Diamankan Terkait Kematian Polisi di Pondok Ranggon
Sebanyak 44 adegan diperagakan dalam rekonstruksi ulang kasus tersebut.
“44 adegan itu ada adegan dari awal cekcok, minta uang suami, melawan kontak fisik, penusukan, dan lainnya,” kata Sigit.
Hasil rekonstruksi akan dicocokkan dengan keterangan tersangka yang ada di BAP. Rekonstruksi dilakukan dilakukan di halaman Polsek Mampang lantaran menghindari kerumunan.
“Awalnya kita mau gelar di TKP. Khawatir ada kerumuman dan masih PSBB, kita gelar di Polsek Mampang dengan menyerupai TKP sedemikian rupa,” ujar Sigit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.