TANGERANG, KOMPAS.com - Polres Bandara Soekarno-Hatta belum menerima laporan terkait adanya tindak pidana pelecehan seksual dan pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta.
Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Alexander Yurikho mengatakan, belum ada laporan secara resmi hingga Jumat (18/9/2020) hari ini.
"Belum ada yang melaporkan secara resmi ke pihak Polres Bandara Soekarno-Hatta," ujar dia saat dihubungi Kompas.com melalui pesan teks.
Baca juga: Tarif Rapid Test di Bandara Soekarno-Hatta Turun, Kini Rp 85.000
Alex meminta pemilik akun twitter yang menulis thread pelecehan seksual dan pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta membuat laporan secara resmi.
"Penyelidik Sat Reskrim Polresta Bandara Soetta tetap bergerak pada tahap penyelidikan, minimal untuk awal kami mohon pemilik akun untuk dapat membuat laporan secara resmi," kata dia.
Alex juga menjelaskan akan melakukan pemeriskaan CCTV untuk memeriksa apakah tindak kriminal tersebut benar-benar terjadi.
Sebelumnya, ramai cuitan thread di twitter yang ditulis akun @listongs menceritakan pemerasan dan pelecehan seksual yang dia alami di Bandara Soekarno-Hatta.
Dalam cuitannya yang dibuat hari ini tersebut, dia bercerita tentang kronologi pelecehan seksual dan pemerasan yang berawal dari pemeriksaan rapid test di Bandara Soekarno-Hatta.
Dia menulis kejadian tersebut pada 13 September 2020 sekitar pukul 04.00 WIB sehingga dia tidak bisa meminta bantuan saat pemerasan dan pelecehan seksual terjadi.
Akun @listongs tersebut bercerita berawal dari pemeriksaan rapid test dengan hasil reaktif dan terduga pelaku yang merupakan oknum dokter itu menawarkan untuk mengubah hasil reaktif menjadi non-reaktif agar bisa tetap pergi dengan pesawat.
Setelah data reaktif diganti, akun @listongs menulis bahwa dokter tersebut meminta imbalan uang dari perubahan data hasil rapid test tersebut.
Dokter itu juga melakukan pelecehan seksual terhadap pemilik akun @listongs, namun ia mengaku tidak bisa melawan karena berada di tempat sepi dan waktu masih dini hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.