Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Kedua Pengetatan PSBB, Situasi Stasiun KRL Disebut Kondusif Pagi Ini

Kompas.com - 21/09/2020, 10:44 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyebut bahwa situasi seluruh stasiun kereta rel listrik (KRL) pada Senin (21/9/2020) pagi ini tetap kondusif, seiring pekan kedua pengetatan PSBB di DKI Jakarta.

Vice President Corporate Communications PT KCI, Anne Purba menyampaikan, data tiket elektronik menunjukkan penurunan jumlah penumpang dibandingkan pekan lalu, meski terdapat peningkatan penumpang di beberapa stasiun.

"Hingga pukul 07.00 pagi, jumlah pengguna KRL tercatat 61.488, berkurang 2 persen dibandingkan Senin pekan lalu pada kurun waktu sama yang berjumlah 62.497 pengguna," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin.

Baca juga: Kecelakaan di Perlintasan Rel TPU Tanah Kusir, Perjalanan KRL Sempat Terganggu

"Stasiun-stasiun yang mencatat penurunan jumlah pengguna antara lain Stasiun Citayam (4.239 pengguna, turun 11 persen dibanding waktu yang sama pekan lalu), Stasiun Bekasi (3.276 pengguna, turun 5 persen), dan Stasiun Depok (2.942 pengguna, turun 3 persen)," jelas Anne.

Sejumlah stasiun KRL yang mengalami peningkatan jumlah penumpang di antaranya Stasiun Bogor (6.181 pengguna, naik 7 persen) dan Stasiun Rangkasbitung (2.142, naik 5 persen).

Anne berujar, selama sepekan pengetatan PSBB di Jakarta, jumlah pengguna KRL juga mengalami penurunan.

Di pekan terakhir masa PSBB Transisi, rata-rata penumpang KRL mencapai 369.728 orang per hari.

Baca juga: Jadwal KRL Saat PSBB, Kereta Terakhir dari Jakarta Pukul 19.00 WIB

Sementara itu, jumlah itu merosot 21 persen pada pekan pertama pengetatan PSBB, atau hanya tercatat 298.385 penumpang KRL per hari.

Di luar itu, PT KCI pada Sabtu (19/9/2020) lalu telah melakukan rekayasa pola operasi KRL sehingga layanan KRL kini beroperasi mulai pukul 04.00 hingga pukul 20.00 WIB.

Kereta-kereta pemberangkatan pertama memasuki wilayah DKI Jakarta sekitar pukul 05.00 WIB dan kereta-kereta terakhir meninggalkan wilayah DKI Jakarta sekitar pukul 19.00 WIB.

"KCI mengimbau seluruh pengguna sudah berada di stasiun-stasiun wilayah DKI Jakarta pada sekitar pukul 19.00 WIB," kata Anne.

"Dengan rekayasa operasi ini, KCI menjalankan 933 perjalanan KRL per hari dari sebelumnya 975 perjalanan tiap harinya. Namun rekayasa operasi ini tidak mengubah frekuensi perjalanan KRL pada jam sibuk pagi dan sore hari," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com