Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pluit Putri Tunjukkan Surat dari BTB School yang Atur Sepihak Penggunaan Lapangan Basket yang Direvitalisasi

Kompas.com - 23/09/2020, 10:22 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Pluit Putri meragukan janji PT Jakarta Utilitas Propertindo (JUP) yang akan mengizinkan warta mengakses taman dan lapangan basket di lingkungan mereka secara bebas, selama 24 jam.

Johanna Aliandoe, Ketua RT 005/RW 06 Pluit, Rabu (23/9/2020), menunjukkan sebuah surat yang diberikan BTB School terkait pengaturan sepihak penggunaan lapangan basket yang tadinya bisa digunakan bebas oleh warga. PT JUP kini bekerja sama dengan pihak lain sedang membangun sebuah sekolah swasta BTB School di lokasi itu.

Dalam surat itu tertulis bahwa terkait hal penggunaan sarana lapangan olahraga, BTB School akan menggunakannya pada saat kegiatan belajar-mengajar di sekolah, yaitu pada hari Senin hingga hari Jumat, pukul 07:00 - 18:00 WIB.

Baca juga: Bantah PT JUP, Warga Sebut BUMD Itu yang Tak Rawat Taman Pluit Putri

"Dengan demikian maka Warga Pluit Putri RW06 khususnya bagi warga RTO3, RTO5, dan RT06 Kelurahan Pluit dapat menggunakan sarana lapangan olahraga pada hari Sabtu, Minggu, Hari Besar, Hari Raya, dan hari biasa setelah selesai kegiatan sekolah yaitu mulai pukul 18:00 WIB sampai dengan pukul 07:00 WIB," tulis BTB school dalam surat tersebut.

Sedangkan untuk sarana taman, BTB School hanya menggunakannya sewaktu-waktu saja.

Keputusan ini diambil sepihak oleh BTB school tanpa ada diskusi dengan warga. Mereka hanya mengirimkan surat pemberitahuan kepada masing-masing pengurus RT di lokasi tersebut.

"Fasum fasos katanya bakal terbuka 24 jam, jadi warga kebagian pakai lapangan setelah tengah malam?" kata Johanna melalui pesan singkatnya.

Keraguan itu juga disampaikan kuasa hukum warga menghadapi sengketa taman itu, yakni Boyamin Saiman.

Boyamin berkata, dalam proses pembangunan saja, PT JUP dan BTB School tidak melibatkan warga baik itu dalam bentuk diskusi ataupun sosialisasi.

PT JUP, sebuah badan usaha milik daerah (BUMD) Pemprov DKI Jakarta itu hanya memberitahukan bahwa akan dibangun sekolah di lahan terbuka hijau ketika Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sudah terbit.

"Jadi kalau sekarang dikatakan PT JUP mengatakan ada akses 24 jam, terus terang aja, selaku kuasa hukum sata meragukan itu," ucap Boyamin.

Baca juga: Khawatir Banjir, Warga Pluit Putri: Galian Saja Jadi Kubangan, Bagaimana Saat Semua Beton?

Kepala Departemen Corporate Secretariat & Legal PT JUP Andika Silvananda sebelumnya berjanji Taman Pluit Putri yang mereka revitalisasi bisa diakses warga selama 24 jam.

Sementara khusus untuk lapangan basket, nantinya akan dibuatkan pengaturan khusus agar BTB School dan warga bisa menggunakannya secara bersama.

"Kami dari pihak JUP mendorong pemanfaatan bersama-sama secara baik sehingga area tersebut dapat bermanfaat bagi semua," ujar Andika.

Permasalah antara PT Jakpro dan JUP dengan warga Pluit Putri bermula sejak BUMD itu  membangun sekolah di taman yang ada di lingkungan warga. Warga yang merasa tak terima lahan terbuka hijau di lingkungan mereka dibabat dan di bangun sekolah swasta melakukan penolakan.

Mereka berdemonstrasi hingga menggugat ke PTUN. Gugatan di PTUN masih berjalan hingga saat ini.

Warga juga melakukan gugatan class action terhadap Perda Nomor 1 tahun 2014 yang mengesahkan perubahan peruntukan dan zonasi terhadap lahan tersebut dari sarana ruang terbuka hijau (RTH) dan olahraga terbuka menjadi campuran dengan pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com