Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Bekasi, Hotel Ini Sudah Terapkan Protokol Kesehatan

Kompas.com - 23/09/2020, 16:07 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Makin meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Bekasi membuat sejumlah sektor bahu membahu menurunkan kasus.

Sektor perhotelan, misalnya, tengah menggencarkan bantuan dengan menyediakan tempat isolasi pasien Covid-19.

The Green Hotel adalah salah satu hotel yang sudah siap menyediakan layanan isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala.

Baca juga: Pemkot Bekasi Pilih Satu Hotel sebagai Tempat Isolasi Pasien Covid-19

General Manager The Green Hotel, Asep Hermawan memastikan hotelnya telah menerapkan standar protokol kesehatan.

“Kalau untuk yang Covid-19 sementara ini kita ada semua, karena memang peraturannya seperti itu yang harus kita lakukan,” ujar Asep kepada wartawan, Rabu (23/9/2020).

Asep mengatakan, hotel tersebut telah menyiapkan alat cek suhu tubuh dan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk karyawan yang menangani pasien isolasi.

Lalu, cairan disekfetan juga disemprotkan rutin ke setiap kamar.

Asep mengatakan, jika nanti hotelnya sudah diisi pasien Covid-19, makanan, vitamin, dan laundry gratis disediakan oleh pihak hotel.

“Saya hanya menyiapkan ruangan saja seperti kamar, makan dan laundry. Untuk medis saya juga tidak ikut campur apa-apa,” kata Asep.

Selama dijadikan tempat penanganan Covid-19, maka pihak hotel tidak menerima tamu umum.

Sebab, seluruh kamar di The Green Hotel digunakan untuk tempat isolasi pasien Covid-19.

“Kalau untuk sekarang kan hotel ini dipakai semua ya, jadi kita saat ini sudah tidak menerima tamu reguler lagi. Karena permintaan dari Pak Wali Kota kan 90 kamar, otomatis kita close untuk pemesanan reguler tamu sama pemesanan online kita tutup semua,” kata dia.

Baca juga: 30 Hotel Siap Tampung Pasien Covid-19 Tanpa Gejala di DKI

Asep mengatakan, pihak hotel tengah menyusun proposal pengajuan sebagai tempat penanganan pasien Covid-19.

Nantinya proposal itu diserahkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi yang diteruskan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait negosiasi harga.

“Saya mungkin ada revisi lagi untuk proposal karena ada permintaan perubahan desain koridor. Karena harus disiapkan ruang perawat, mungkin ada revisi lagi untuk waktunya saya kurang tahu untuk kapannya,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com