Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Bimbel Jualan Pepes Ikan demi 400 Pengajarnya yang Dirumahkan

Kompas.com - 30/09/2020, 12:33 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memukul beragam sektor usaha ekonomi. Tidak sedikit dari perusahaan memilih gulung tikar daripada menunggu ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir.

Sektor bisnis pendidikan juga tidak luput dari terjangan badai pandemi. Itulah yang dirasakan oleh Ni Putu Arie Utami, owner Anemone Reading School yang memiliki ratusan cabang tersebar di Indonesia.

Wanita yang akrab disapa Ammy tersebut bercerita tentang bagaimana badai pandemi Covid-19 sempat memporak-porandakan usahanya, mulai dari peserta bimbel mulai berkurang hingga harus menutup seluruh cabang hingga waktu yang lama.

Ammy pertama terjun ke bisnis dunia pendidikan pada 2007 lalu. Dia membuka lembaga bimbel cara baca tulis ajaib di Denpasar, Provinsi Bali.

Baca juga: Kisah Pilot Jadi Pedagang Mi Ayam Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Bisnisnya berkembang pesat dari tahun ke tahun. Pada Maret 2016 lalu, Ami berhasil membuka 42 cabang di seluruh Pulau Bali dan berencana akan melakukan ekspansi ke luar Pulau Bali.

Hanya butuh empat tahun saja, Anemone Reading School sudah merambah ke pasar Indonesia bagian Barat.

Kini ada 130 cabang baru yang tersebar di kota-kota besar seperti Medan, Tangerang, Yogyakarta, Surabaya, dan Banyuwangi.

"Satu lagi di Jakarta kita mau buka, sekarang masih masa training," kata dia saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (30/9/2020).

Baca juga: Kisah Bayu, Bos Sound System yang Kini Jualan Sayur demi Bertahan di Tengah Pandemi

Tapi pertumbuhan bisnisnya kini tersendat, tidak lain penyebabnya adalah pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Terlebih puluhan cabang yang berada di Pulau Bali.

Tak ada lagi murid, guru dirumahkan

Dia mengatakan, pandemi secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan penurunan jumlah murid yang belajar di bimbelnya.

Bali dikenal dengan daerah tujuan wisata, banyak dari orangtua muridnya berprofesi sebagai pengelola tempat wisata atau bergerak di bisnis wisata.

"Apalagi di Bali pariwisata penghasilan orang tua murid banyak terdampak," kata Ammy.

Dampak Covid-19 terhadap pariwisata di Pulau Bali membuat beberapa murid yang biasa belajar di Anemone Reading School berguguran.

Sedangkan dampak langsungnya adalah, Ammy harus memutuskan untuk menutup sementara 130 cabang Anemone Reading School di seluruh Indonesia.

Baca juga: 3 Tanaman Hias yang Harganya Melonjak di Tengah Pandemi Covid-19, Apa Saja?

"Kita sempat tutup kemarin beberapa bulan, dari bulan Maret, April, Mei tutup total sama sekali no omzet," kata dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com