Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Bimbel Jualan Pepes Ikan demi 400 Pengajarnya yang Dirumahkan

Kompas.com - 30/09/2020, 12:33 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Pada awal pandemi, Ammy dan seluruh karyawannya tidak pernah menyangka pandemi Covid-19 akan berlangsung lama. Dia berpikir paling lama dua bulan Covid-19 sudah hilang di Indonesia.

Namun sangkaannya ternyata salah, makin hari kasus Covid-19 di Indonesia dan juga di Provinsi Bali kian meningkat. Dia mulai berpikir bagaimana jika ini tidak berakhir dalam waktu dekat.

"Ketika bulan April makin serius kasusnya, mulai mikir ini bagaimana bisa survive," kata dia.

Beruntung di awal tahun, banyak dari orangtua murid Anemone Reading School memilih membeli paket belajar mulai dari 3 bulan sampai 1 tahun.

Sebagai owner dia merasa beruntung, tapi tidak untuk para guru yang tidak mendapat penghasilan apabila tidak mengajar.

"Saya memikirkan karyawan ada 400 orang guru yang enggak berpenghasilan. Kalau owner kan sudah pegang omzet, tapi gurunya kasihan," kata dia.

Beralih ke bisnis makanan

Ammy kemudian memutar otak untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru yang bisa bertahan dan bertumbuh di masa pandemi Covid-19. Dia memilih bisnis makanan, alasannya tidak ada orang yang tidak makan selama mereka masih hidup.

"Bisnis makanan ini yang paling bisa bertahan di masa pandemi, walaupun ada juga penurunan. Ada makanan frozen food, akhirnya bikin formula sendiri tercipta produknya," kata dia.

Setelah membuat produk pepes ikan dengan bumbu rajang khas Bali yang dikemas dengan kemasan frozen food, Ammy mengundang karyawannya untuk menjadi reseller dari usaha barunya itu.

"Kita kasih kesempatan kepada guru-guru yang rehat enggak ngajar kita jadikan reseller, banyak yang mau mengambil peluang ini, akhirnya mereka sedikit demi sedikit bisa tetap berpenghasilan," kata dia.

Memupuk harapan di tengah kesulitan ekonomi

Ketika ditanya kenapa repot-repot memikirkan ratusan karyawan, padahal Ami sendiri sudah mengantongi keuntungan di awal?

Dia mengatakan agar seluruh karyawannya bisa tetap memiliki harapan di Anemone Reading School.

"Sebanyak 400 orang ini join di Anemone punya harapan, kalau dulu harapannya membuka bimbel dan mengajar di bidang pendidikan. Nah ketika mereka tidak bisa berpenghasilan lagi, saya ingin mereka tetap punya harapan di Anemone, saya sebagai leader memikirkan cara supaya siapa yang ada di komunitas kita, yang ada di Anemone itu bisa memiliki harapan," kata Ammy.

Dia mengatakan, ada perasaan bahagia ketika karyawannya yang penghasilannya tersendat akibat Covid-19 bisa kembali memiliki harapan dan berpenghasilan kembali.

"Ketika mereka ada penghasilan lagi seperti ada perasaan bahagia gitu, ternyata mereka masih bisa memiliki harapan di masa seperti ini," tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com