Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Bimbel Jualan Pepes Ikan demi 400 Pengajarnya yang Dirumahkan

Kompas.com - 30/09/2020, 12:33 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Setelah tiga bulan penutupan bimbel Anemone, banyak orang tua murid meminta agar lembaga bimbel kembali dibuka untuk persiapan anak-anak mereka masuk ke sekolah dasar.

Ammy pertimbangkan untuk kembali dibuka secara perlahan dengan cara shifting dan mengurangi jumlah kehadiran guru di kelas yang sebelumnya terdapat dua guru dalam satu kelas menjadi satu guru agar protokol kesehatan berjalan.

Begitu juga jumlah anak yang dikurangi dalam satu kelas yang saat ini hanya ada tiga anak dalam satu kelas pembelajaran.

"Kelasnya kecil untuk sesi, 1 guru 3 anak, dengan protokol kesehatan yang ketat. Itu kita lakukan sekarang," kata dia.

Adaptasi dengan kondisi

Ammy mengatakan dirinya masih optimis bahwa bisnis pendidikan tidak akan pernah mati selama manusia masih beregenerasi. Hanya saja diperlukan kreativitas dan inovasi di setiap zaman agar bisnis bisa tetap bertahan.

"Setiap krisis pasti ada peluang, setidaknya 5-10 tahun ke depan bisnis kita sekarang yang tidak bisa kita samakan dengan blue print sebelum pandemi. Menyesuaikan diri, adaptif inovatif untuk membuat bisnis kita bisa berjalan dan bahkan bisa berkembang di masa pandemi," kata dia.

Dia juga memiliki harapan agar Pemerintah bisa mempertimbangkan pembelajaran tatap muka bisa berlangsung di masa pandemi dengan cara-cara yang tidak melanggar protokol kesehatan.

Karena esensi dari pendidikan, kata Ami, bisa saja hilang jika pembelajaran dalam jaringan (daring) yang hanya bisa melakukan transfer pengetahuan tanpa bisa mentransfer motivasi, kebijaksanaan dan pembelajaran kehidupan sosial dari seorang guru kepada murid-muridnya.

"Daring mungkin bisa transfer knowladge, tapi bisa nggak memotivasi murid? Itu kan tidak bisa dilakukan dengan online. Harapan saya tetap bisa tatap muka, tapi diatur dengan protokol kesehatan seperti sifting, atau mengurangi jumlah murid dalam kelas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com