JAKARTA, KOMPAS.com - Mewabahnya virus corona tipe-2 (Sars-CoV-2) mengakibatkan usaha makanan dan minuman ikut terdampak.
Hal itu bahkan sangat dirasakan oleh para pelaku usaha restoran atau tempat makan, khususnya yang berkonsep buffet.
Terlebih lagi, saat ini DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB total. Pengunjung kembali tidak diperbolehkan makan di tempat (dine in).
Baca juga: PHRI Klaim Kemenparekraf Dukung Restoran di Mal dan Hotel Layani Dine In
Pengusaha kuliner pun akhirnya harus memutar otak menyiapkan sejumlah strategi untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Berbagai cara dilakukan oleh banyak restoran untuk menggaet pembeli, mulai dari gencar promosi hingga memberi penawaran lebih murah.
Seperti yang dilakukan Co-Founder Sakabe Buffet Yosua Toding Alorante mengubah strategi penjualannya untuk bisa menarik konsumennya.
Pasalnya, Yosua mengakui, pandemi ini membuat omzet restorannya anjlok hingga 95 persen.
"Berdampak banget, penurunan omzet bisa sampai di kisaran 85 hingga 95 persen," ujar Yosua kepada Kompas.com, Rabu (30/9/2020).
Bahkan, ada 12 karyawannya dari tiga cabang restorannya yang kini harus dirumahkan untuk menekan jumlah pengeluaran dari restorannya.
Yosua mengaku, restorannya sudah dalam masa pemulihan pada saat pemerintah melonggarkan PSBB. Sebab, kala itu restoran diperbolehkan kembali menerima pengunjung.
Namun, sayangnya pemulihan itu ternyata hanya sebentar. Sebab, Pemprov kembali mengetatkan PSBB lantaran melonjaknya kasus Covid-19 di DKI Jakarta dan kembali seperti awal pengunjung tak boleh makan di tempat.
"Nah, kalau saat ini dari pengamatan kita sih emang lagi cenderung lesu ya. Kalau kita lihat sekarang orang malah udah lebih malas pesan (ke rumah). Pemesanannya enggak sebanyak PSBB pertama," kata Yosua.
Karena omzet restorannya merosot, pihaknya pun terus berpikir mengembangkan dan berkreasi menyusun strategi kuat untuk melakukan penjualan lain.
Kini restoran terpaksa harus beradaptasi dengan situasi ketika ruang gerak masyarakat diperketat selama masa pandemi ini.
Restoran buffet yang menjual daging ini akhirnya memutuskan untuk menjual daging dagangannya dengan jumlah kiloan.