Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Poster STM Bergerak Buat Aksi di Sekitar DPR, Polisi: Itu Tidak Ada

Kompas.com - 07/10/2020, 13:13 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah poster yang bertuliskan pelajar STM akan melakukam aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja di sekitar gedung DPR, pada Rabu (7/10/2020), viral di media sosial.

Dalam poster bertuliskan "STM Bergerak" mengajak para pelajar STM yang ada di Jabodetabrek untuk mengikuti aksi unjuk rasa.

Tertera juga kalau aksi unjuk rasa itu akan dilakukan pada pukul 13.00 WIB hingga menang.

Menanggapi itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menegaskan kalau sebaran ajakan itu tidak benar.

"Tidak ada kok itu (perherakan anak STM) tidak ada, aman-aman," ujar Yusri kepada wartawan, Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Ikut Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja, Pelajar SMK Ricuh dan Lempar Batu

Yuri mengatakan, sejauh ini kondisi masih kondusif. Polisi pun tengah berjaga-jaga untuk mengantisipasi adanya kedatangan massa yang akan menggelar unjuk rasa.

"(Personel) kita siap-siap. Bahwa ini dipastikan aman dan kondusif," kata Yusri.

Polisi pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa yang dapat menyebabkan penyebaran Covid-19 kian masif.

Sebelumnya, massa buruh menggelar aksi ujuk rasa pada Selasa kemarin. Mereka menolak pengesahan Undang-undang Cipta Kerja oleh DPR pada Senin lalu.

Kemarin, polisi juga mengamankan 18 orang pelajar diamankan kepolisian di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/10/2020). Mereka diduga ingin mengikuti aksi unjuk rasa buruh menolak Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.

Baca juga: 18 Pelajar Diamankan di Sekitar Gedung DPR, Polisi: Mereka Dapat Info Demo Akan Ribut

 

"Bukan (buruh). Itu anak sekolah, ada anak SMA. Mereka dapat info mau ada aksi di DPR makanya mereka datang. Sekarang kita lagi amankan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa.

Yusri menjelaskan, awalnya pihaknya menerima laporan adanya kelompok yang ingin terlibat keributan. Berdasarkan laporan itu, polisi langsung menuju ke lokasi dan mengamankan sejumlah orang.

"Katanya 'kami dapat di medsos mau ada ribut di DPR makanya kami datang kesana' dan diamankan," ucapnya.

Berdasarkan pemeriksaan, kata Yusri, mereka datang setelah mendapatkan pesan berantai melalui Whatsapp kalau aksi unjuk rasa sekitar Kompleks Parlemen Senayan akan ricuh.

Mereka kemudian datang dengan menyamar menggunakan seragam hitam seolah bukan pelajar.

"Sekarang masih di sini semua, kita amankan, kita periksa dulu, kalau enggak ada (indikasi tindak pidana) kita pulangkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com