Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

355 Orang Demonstran Ditangkap Saat Hendak Menerobos ke Luar Kabupaten Bekasi

Kompas.com - 09/10/2020, 15:33 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com - Polres Metro Bekasi mengamankan 355 orang saat unjuk rasa penolakan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di kawasan Kabupaten Bekasi, Kamis (8/10/2020).

Wakapolres Metro Bekasi AKBP Rickson Sihombing menyebutkan, dari 355 orang yang diamankan, 320 di antaranya berstatus pelajar, sedangkan 35 orang lainnya adalah buruh dan mahasiswa.

"Total semuanya, 355 diamankan itu (terdiri dari) pelajar, buruh, mahasiswa. Sebanyak 320 orang pelajar," ujar Rickson saat dihubungi, Jumat (9/10/2020).

Rickson mengatakan, mereka terpaksa diamankan karena memaksa menerobos penyekatan yang telah dibuat aparat kepolisian. Para pelajar hingga buruh saat itu berencana unjuk rasa ke Gedung DPR RI.

Baca juga: Polisi Tangkap 105 Pelajar di Bekasi yang Diduga Provokasi Massa Aksi

Selain itu, ada beberapa orang yang hendak menerobos jalan Tol dan melawan aparat.

"Ya waktu pencegatan dia maksa masuk, diamankan. Kalau perintah enggak nurut, dia tetap maksa. Yang karyawan mau ke Jakarta kita tahankan. Nah ada juga yang maksa mau masuk tol. Selain itu, ada anak-anak sekolah SMP mau ke sana kan enggak boleh," ucap dia.

Rickson mengatakan, mereka yang diamankan kini dalam pemeriksaan di kantor polisi. Baik itu di Polres Metro Bekasi maupun sejumlah Polsek yang ada di Kabupaten Bekasi.

Sebagian besar yang diamankan tersebut adalah para pelajar dari luar Kabupaten Bekasi. Ada yang dari Karawang hingga Purwakarta.

Rickson berujar, para pelajar yang diamankan tersebut nantinya akan dipulangkan jika ada orangtuanya yang menjemput.

Baca juga: Mengapa Banyak Pelajar Ikut Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja? Ini Kata Sosiolog

"Sebagian udah pada pulang, dijemput sama keluarga atau orangtua seperti di Polsek Kedungwaringin sudah pulang dijemput orangtua," tutur dia.

Sebelumnya, sebanyak 1.700 personel gabungan Polri-TNI menjaga aksi mogok massal dan unjuk rasa buruh di sejumlah perusahaan di kawasan industri Kabupaten Bekasi, Kamis (8/10/2020) agar bisa berlangsung kondusif.

Aksi mogok dan unjuk rasa itu merespons pengesahan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR dan pemerintah pada Senin lalu.

"Yang jaga ada 1.700 gabungan (polisi dan) TNI," kata Wakapolres Metro Bekasi, AKBP Rickson Situmorang, Kamis.

Rickson mengatakan, aparat akan menjaga kawasan industri hingga jalan tol. Menurut dia, banyaknya aparat yang dikerahkan itu untuk mengantipasi lumpuhnya kegiatan pabrik-pabrik di kawasan industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com