DEPOK, KOMPAS.com - Jumlah relawan pemulasaraan jenazah korban Covid-19 di Depok, Jawa Barat disebut berkurang drastis. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Penanggulangan Bencana pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo
“Dari 36 orang, sekarang tinggal 11 orang. Tujuh perempuan dan empat pria,” kata Denny kepada wartawan, Kamis (15/10/2020).
Keadaan ini cukup ironis sebab pandemi di Depok masih jauh dari reda. Tambahan pasien baru terus terjadi dari hari ke hari, begitu pun dengan pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Laju penambahannya melesat sejak Agustus silam, hingga saat ini tercatat ada 168 pasien meninggal yang terkonfirmasi positif Covid-19. Menurut Denny, jumlah 11 relawan pemulasaraan jenazah korban Covid-19 di Depok dirasa cukup, meskipun idealnya lebih dari itu.
Baca juga: [UPDATE] Grafik Covid-19 Depok 14 Oktober: 116 Kasus Baru, 1 Pasien Meninggal
“Harusnya minimal satu kecamatan lima orang lah (total ada 11 kecamatan di Depok). Tetapi kan karena situasi, kita enggak bisa maksa orang,” katanya.
Ada beberapa penyebab, lanjut Denny, yang menjadi alasan mundurnya 25 relawan sejauh ini. Ada yang cemas membawa virus corona dan merasa keberatan dengan tanggungan tugas siaga selama 24 jam.
Selain itu, Denny menyebut, para relawan juga berhak atas honor yang diperoleh setiap kali memakamkan korban Covid-19.
"Jadi anggaran untuk relawan itu kami siapkan berdasarkan per kejadian. Untuk satu jenazah, kami berikan stimulan Rp 1,5 juta untuk 4-5 relawan,” ujarnya.
Baca juga: Pemkot Depok Akan Buat Klaster Penduduk untuk Diberi Vaksin Covid-19
“Yang jelas kami masih buka untuk relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 untuk membantu kita,” sambung Denny.
Kota Depok masih menjadi wilayah dengan laporan kasus positif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat dan Bodetabek. Hingga data diperbarui hari ini, Depok sudah melaporkan 5.928 kasus positif Covid-19. Sebanyak 4.364 di antaranya diklaim pulih dan 168 pasien meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.