Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Akan Buat Klaster Penduduk untuk Diberi Vaksin Covid-19

Kompas.com - 14/10/2020, 17:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok bakal membuat klasterisasi penduduk dalam rangka persiapan pemberian vaksin Covid-19 tahap pertama yang rencananya dilakukan pada November 2020.

Hal tersebut disampaikan oleh Pejabat Sementara (PJs) Wali Kota Depok, Dedi Supandi.

“Nanti kita akan lakukan klaster-klaster oleh Kepala Dinas Kesehatan dari klaster itu mana kategori yang didahulukan untuk konsumsi vaksin itu,” sebut Dedi kepada wartawan, Rabu (14/10/2020).

“Sekitar di bulan November akan turun vaksin hasil (koordinasi) dengan Kemenko Maritim kemarin, dan yang akan didahulukan untuk di Jawa Barat adalah Kota Depok,” kata dia.

Baca juga: Ridwan Kamil Klaim Akan Utamakan Warga Depok Terima Vaksin Covid-19

Dedi mengakui, ia belum tahu secara pasti jumlah vaksin yang akan didistribusikan.

Ia mengklaim telah mengusulkan lebih dari 1.000 vaksin, merujuk pada jumlah pasien Covid-19 di Depok saat ini (kasus aktif) yang telah berminggu-minggu di atas 1.000 orang.

Kota Depok akan jadi salah satu wilayah yang jadi prioritas vaksinasi Covid-19.

Sebagai informasi, vaksinasi ini menuai kritik keras dari kalangan kesehatan karena belum ada bukti bahwa vaksin tersebut aman dikonsumsi.

"Apakah yakin bawa vaksin ini efektif dan aman? Mana bukti ilmiahnya? Itu kan tidak pernah dibicarakan secara terbuka," ungkap epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono dilansir GridHealth, Senin (12/10/2020) sore.

"Yang bicara kan malah orang-orang bukan ilmu kesehatan, Kemenko Maritim, (menteri) Airlangga. Kita dunia kesehatan harus diajak bicara. Tidak bisa dipaksakan, memangnya (vaksin) ini efektif dan aman? Tidak ada efek samping? Mana studinya? Mana hasilnya?" sambung Pandu.

Baca juga: Bio Farma: Harga Vaksin Covid-19 Sinovac Sekitar Rp 200.000 Per Dosis

Meski masih dipertanyakan dari segi kesehatan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga menjamin hal yang sama, bahwa Depok akan diprioritaskan untuk vaksinasi Covid-19.

Pria yang akrab disapa Emil itu menggarisbawahi, vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dengan menyasar beberapa kalangan rentan terlebih dulu.

"Saya sudah mengusulkan ke pemerintah pusat bahwa pertama warganya yang dapat vaksin itu adalah warga Depok," kata pria yang akrab disapa Emil itu dalam lawatannya ke Depok, Selasa (12/10/2020).

"Cuma tetap tidak bisa langsung 100 persen, harus bertahap dulu dari kelompok yang paling riskan, seperti tenaga kesehatan, TNI/Polri, wartawan, kemudian masuk ke kelompok kedua, dan seterusnya," jelasnya.

Emil melanjutkan, vaksin yang ia maksud barusan adalah vaksinasi tahap 1 yang direncanakan pemerintah dengan membeli vaksin dari mancanegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com