Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Keributan antara Satpam Green Lake Cipondoh dan Penghuni yang Jadikan Rumahnya Tempat Jual Mobil

Kompas.com - 19/10/2020, 08:36 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Viral di media sosial video tentang keributan seorang pengontrak di Green Lake City Klaster Asia berinisial TS dengan gerombolan satpam perumahan.

Kapolsek Cipondoh AKP Maulana Mukarom mengatakan, peristiwa itu terjadi pada 14 Oktober lalu yang berawal saat TS memarkirkan 15 mobil yang dia jual di perumahan tersebut.

"Jadi awalnya laporan warga resah dengan mobil yang diparkirkan, sekitar 15 mobil," ujar Maulana saat dihubungi melalui telepon, Senin (19/10/2020).

Baca juga: Digeruduk Puluhan Satpam Soal Parkir Mobil, Penghuni Rumah di Green Lake City Lapor Polisi

Maulana menjelaskan, dari keresahan tersebut, warga kemudian melapor ke petugas sekuriti perumahan, sehingga penghuni rumah ditegur beberapa kali.

"Namun, warga ini (TS) tidak mengindahkan teguran itu," kata Maulana.

Kemudian, terjadilah penertiban yang membuat TS dan petugas sekuriti yang saat itu datang dengan beramai-ramai sempat cekcok.

Lalu, lanjut Maulana, ada dugaan terjadi pemukulan oleh salah satu petugas sekuriti yang saat itu melakukan penertiban.

Baca juga: Video Viral Satpam Geruduk Rumah yang Dipenuhi Mobil di Cipondoh, Ini Kata Polisi

"Untuk peran-perannya nanti kita akan selidiki dulu, karena kan dilihat dari video itu beramai-ramai," kata dia.

Polisi mendapat laporan pemukulan tersebut dari TS yang tidak terima atas perlakuan petugas sekuriti yang sedang menertibkan kendaraannya itu.

"Kita masih periksa saksi-saksi, (pemukulan) itu yang sedang kita dalami," tutur Maulana.

Adapun, video kejadian ini menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut tampak rumah yang dipenuhi mobil, digeruduk banyak petugas keamanan.

Penghuni lapor polisi

Video kasus tersebut viral setelah rekamannya beredar yang berisi soal penghuni rumah berinisial TS ribut dengan puluhan petugas keamanan alias satpam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com