Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelanjutan Status PSBB Tangerang Selatan Tunggu Keputusan Gubernur

Kompas.com - 21/10/2020, 12:38 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Tangerang Selatan menjadi tidak jelas seiring dengan berakhirnya masa penerapan pada Selasa (20/10/2020) kemarin.

Penyebabnya, pada saat ini belum ada keputusan apakah PSBB yang sudah diberlakukan selama satu bulan, sejak 21 September 2020 hingga Selasa kemarin apakah bakal kembali diperpanjang atau bahkan dihentikan.

Berkait hal ini Kompas.com mencoba mengonfirmasi Kabid Humas Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemerintah Kota Tangerang Selatan Irfan Santoso.

Menurut dia, PSBB Tangsel saat ini masih dalam status menunggu informasi selanjutnya dari Pemerintah Provinsi Banten.

"Masih tunggu info dari Pemerintah Provinsi Banten" ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Menanti Pergub Banten untuk Tentukan Nasib PSBB Kota Tangerang

Sementara itu, Kepala Bidang Aplikasi Informasi dan Komunikasi Publik Pemprov Banten Amal Herawan juga belum dapat memastikan apakah PSBB akan diperpanjang atau tidak.

Dia hanya mengatakan bahwa besar kemungkinan PSBB di wilayah Banten masih diperpanjangan. Hanya saja, belum ada keputusan resmi yang dikeluarkan Gubernur Banten Wahidin Halim.

"Tetap diperpanjang. Hanya saya belum dapat info fixed-nya. Besok saya tanyakan (ke Gubernur Banten)," kata dia dalam pesan teks, Selasa (20/10/2020) malam.

Ketika dikonfirmasi kembali pada Rabu (21/10/2020), Amal belum juga merespons pertanyaan mengenai status PSBB di Provinsi Banten.

Namun, jika merujuk pada Pergub Nomor 443/Kep.214-Huk/2020, dijelaskan bahwa penetapan perpanjangan pembatasan sosial berskala besar dilaksanakan selama satu bulan sejak 21 September 2020 sampai dengan 20 Oktober 2020.

Dalam beleid tersebut juga tertera bahwa PSBB dapat diperpanjang jika masih terdapat bukti penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Meski begitu, tidak ada penjelasan bahwa PSBB bisa diperpanjang atau diberlakukan kembali secara otomatis ketika masa penerapannya berakhir.

Baca juga: PSBB Jilid Ke-12 Berakhir Hari Ini, Bagaimana Perkembangan Kasus Covid-19 di Tangsel?

Untuk diketahui, Kasus Covid-19 di Kota Tangerang Selatan kembali melonjak dengan tambahan 69 pasien baru Covid-19 pada Selasa (20/10/2020).

Penambahan pada hari terakhir penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ini merupakan yang tertinggi selama pandemi Covid-19 di Tangerang Selatan.

Pada Jumat (16/10/2020) lalu, Tangerang Selatan juga mencatatkan penambah yang lebih tinggi dari biasanya, yakni 51 kasus baru positif Covid-19.

Dengan penambahan tersebut, total kasus Covid-19 di Tangerang Selatan hingga Selasa sudah 1.506 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.274 pasien di antaranya dinyatakan sembuh. Sedangkan angka kematian akibat Covid-19 berjumlah 73 kasus.

Tidak ada penambahan pasien sembuh maupun meninggal dunia.

Saat ini, terdapat 159 pasien positif Covid-19 yang masih dirawat maupun isolasi mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com