Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Begal yang Mulai Mengincar Pesepeda di Jalan-jalan Protokol Jakarta...

Kompas.com - 22/10/2020, 07:37 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejahatan begal sepeda di Jakarta kian meresahkan. Korban berjatuhan. Kerugian materi dan luka-luka dialami oleh para pesepeda.

Dalam kurun waktu 20 hari di bulan Oktober 2020, tercatat ada lima aksi kejahatan begal sepeda. Jumlah tersebut baru kasus yang viral dan sebagian bisa diungkap oleh pihak kepolisian.

Penjahat pun tak main-main dalam beraksi. Mereka menggunakan senjata tajam seperti pisau untuk mengancam korban.

Umumnya, para penjahat mengincar pesepeda yang menggowes sendiri atau yang sedang terpisah dari rombongan. Penjahat mengincar barang berharga milik pesepeda seperti ponsel.

Dari catatan Kompas.com, kejahatan begal sepeda belakangan ini terjadi jalan-jalan protokol di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Baca juga: Pesepeda Dijambret di Sekitar Bundaran HI

Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Lapangan Tembak Senayan, Hayam Wuruk, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Rasuna Said.

Daerah-daerah tersebut diketahui adalah rute-rute pesepeda untuk menghabiskan waktu di akhir pekan. Kejadian juga umumnya terjadi pada hari Minggu.

Korban pun mulai dari warga biasa hingga artis. Terakhir, artis senior Anjasmara menjadi korban pembegalan di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan Universitas Katolik Atmajaya.

Melawan pembegal hingga pasrah

Minggu (18/10/2020) sekitar pukul 07.30 WIB, pembegal dengan sepeda motor memepet Anjasmara. Pembegal memegang baju Anjasmara yang saat itu sedang bersepeda.

"Dia (pelaku) pegang-pegang baju gue, ngapain nih orang pegang baju gue. Astaga, kayaknya mau ambil handphone, gue baru sadar," ujar Anjasmara dalam video yang diunggah oleh anaknya di Instagram.

Anjasmara mencoba melakukan perlawanan dengan memukul pelaku yang mengendarai sepeda motor. Anjasmara justru terjatuh dari sepeda hingga mengalami luka di pundak kirinya.

Kisah lain dialami oleh TL, seorang karyawan swasta yang tengah bersepeda dengan teman-temannya di sekitar Bundaran HI pada Selasa (20/10/2020). Di tengah jalan, TL sempat terpisah.

Pada saat itu, para pelaku langsung mengambil handphone korban. Namun korban melakukan perlawanan.

Baca juga: Dua Kali Kejadian Begal Sepeda, Polsek Menteng Analisa Lokasi dan Waktu Kejadian

Adegan tarik-menarik terjadi. Pelaku tidak berhasil mengambil handphone korban tetapi TL jatuh dan terluka di bagian paha.

"Kebetulan ditarik, dipertahankan sama dia terus jatuh. Karena jatuh terus korban masih mempertahankan. Korban mempertahankan hapenya hingga terjatuh dari sepeda," kata Kanit Reskrim Polsek Menteng, Kompol Ghozali Luhulima saat dikonfirmasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com