Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Dirut RSUD Cengkareng Insiden Massa Jemput Paksa Pasien Positif Covid-19

Kompas.com - 22/10/2020, 11:31 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok orang mendatangi RSUD Cengkareng, Jakarta, untuk menjemput pasien Covid-19 yang tengah dirawat.

Direktur Utama RSUD Cengkareng Bambang Suheri menjelaskan, pasien Tn. M masuk ke RSUD Cengkareng pada 17 Oktober 2020, dengan status suspect Covid-19.

Ia merupakan pasien rujukan dari RS Tugu Koja, Jakarta Utara. Tn M dirujuk karena membutuhkan ruang ICU yang tersedia di RSUD Cengkareng.

Ketika itu, hasil swab test Tn. M belum keluar, namun bergejala Covid-19.

"Tanggal 21 Oktober 2020, hasil swab keluar positif," ujar Bambang Suheri dalam pesan singkat, Kamis (22/10/2020).

Baca juga: Tak Terima Dirawat di Ruang Perawatan Covid-19, Keluarga Pasien Kerahkan Massa ke RSUD Cengkareng

Pada Selasa (20/10/2020), keluarga meminta agar pasien dapat dibawa pulang. Namun, pihak rumah sakit tidak mengizinkan sebab pasien sedang dirawat di ICU dengan kondisi sesak.

Kemudian pada Rabu (21/10/2020), keluarga pasien datang dengan membawa massa ormas ke rumah sakit.

Bahkan, massa juga membawa satu ambulans untuk menjemput pasien.

Massa itu datang atas permintaan keluarga pasien, yang tidak terima kerabatnya dirawat di ruang perawatan Covid-19.

Mereka meminta RSUD Cengkareng memulangkan pasien tersebut.

"Keluarga pasien datang kembali dengan membawa massa ormas yang cukup banyak dan membawa ambulance untuk menjemput pasien," ujar Bambang.

Pihak RSUD Cengkareng segera berkoordinasi dengan Polsek Cengkareng terkait masalah ini.

Meski telah menjelaskan risiko bila pasien dipulangkan, keluarga tetap bersikeras.

Akhirnya, pihak rumah sakit mengizinkan pasien untuk dibawa pulang sebab mempertimbangkan faktor ketertiban dan keamanan.

Penjelasan polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com