Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Wagub DKI: Kami Anggap Obat Penyemangat

Kompas.com - 10/11/2020, 18:47 WIB
Rosiana Haryanti,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya menerima kritik dan komentar mengenai Ibu Kota.

Hal ini untuk merespons komentar dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mengatakan semestinya DKI Jakarta bisa menjadi "Kota Mahasiswa" atau "City of Intellect" jika ditata dengan baik.

"Jadi siapa pun memberikan masukan kritik kami anggap sebagai obat untuk menyemangati kami, memotivasi kami untuk terus berbuat dan meningkatkan kinerja, perbaikan dan kualitas daripada Kota Jakarta ke depan," ujar Ariza di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (10/11/2020).

Dia juga menghargai semua komentar mengenai Ibu Kota. Hal ini ia anggap sebagai masukan dan kritik untuk memperbaiki Jakarta.

Baca juga: Megawati: Jakarta Seharusnya City of Intellect, Ini Jadinya Amburadul...

"Kami menghormati menghargai siapa pun memberikan komentar atas kota Jakarta, kami anggap semua masukan kritik sebagai obat bagi kami untuk terus meningkatkan dan memperbaiki Kota Jakarta sebagai kota yang maju dan bahagia warganya," tutur Ariza.

Megawati sebelumnya menyampaikan hal ini saat menerima penghargaan "City of Intellect" dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk Kota Semarang yang dipimpin oleh kader PDI-P Hendrar Prihadi.

"Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa, ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," ujar Mega dalam pidato yang ditayangkan secara daring, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Anies: Transportasi Umum Jadi Ruang Kesetaraan Warga DKI Jakarta

Mega mengatakan tujuan penataan DKI Jakarta harus dirumuskan secara jelas. Ia pun berharap para akademisi turut terlibat dalam pembangunan DKI Jakarta.

"Siapakah yang buat hal ini? Tentunya para akademisi, insinyur dan lain sebagainya," katanya.

Penghargaan "City of Intellect" itu diberikan UNJ dengan berdasarkan riset tim yang dipimpin Ketua Senat dan Guru Besar UNJ Hafid Abbas.

Ada beberapa kriteria yang menjadi penilaian City of Intellect, di antaranya faktor keamanan dan keterjangkauan biaya hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com