Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Depok Banyak Dibawa Anggota Keluarga yang Kerja di Kantor

Kompas.com - 16/11/2020, 13:07 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Penularan virus corona tipe dua (SARS-CoV-2) di Kota Depok, Jawa Barat saat ini banyak terjadi melalui orang-orang yang bekerja di kantor lalu membawa virus itu ke rumah. Hal tersebut diungkapkan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok.

"Klaster terbanyak saat ini adalah klaster keluarga yang terpapar dari anggota keluarga yang bekerja di perkantoran," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Senin (16/11/2020).

Kasus Covid-19 di Depok sempat turun selama beberapa pekan terakhir. Namun, sepekan belakangan, jumlah pasien Covid-19 di Depok cenderung fluktuatif dan kadang bergerak naik. Temuan kasus baru Covid-19 kembali mencapai ratusan orang.

Baca juga: Kesal kepada Suami, Perempuan Muda di Depok Panjat SUTET 30 Meter

"Perkembangan kasus ini bersifat fluktuatif, sehingga setiap waktu kita semua perlu ekstra waspada, terlebih pergerakan orang saat ini tinggi," kata Dadang.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 nasional, Kota Depok masih ditetapkan sebagai zona oranye, alias wilayah dengan risiko sedang penularan virus corona pada hari ini.

Kesimpulan itu diperoleh berdasarkan perhitungan 14 indikator oleh Satgas Covid-19 nasional selama sepekan belakangan.

Dibandingkan pekan lalu, skor yang diperoleh Kota Depok sedikit membaik yakni dari 1,94 menjadi 2,00 pada pekan ini.

"Kami mencoba menjalankan strategi secara konsisten yang sudah dirancang sejak awal kasus dengan penyesuaian-penyesuaian sesuai dinamika yang terjadi," ujar dia.

Hingga kemarin, Kota Depok mencatat total 8.365 kasus positif Covid-19, usai temuan 125 kasus baru kemarin. Jumlah kasus aktif/warga yang masih ditangani karena positif Covid-19 saat ini mencapai 1.219 pasien.

Baca juga: [UPDATE] Grafik 13 November: Total Kasus Covid-19 di Depok Capai 8.111

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com