Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Temukan Potongan Jasad di Dekat Rel Kawasan Tambun, Diduga Korban Tertabrak Kereta

Kompas.com - 19/11/2020, 12:22 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Potongan jasad seorang pria ditemukan di rel kawasan Kabupaten Bekasi, Kamis (19/11/2020) dini hari.

Diduga pria tersebut merupakan korban yang tertabrak kereta api.

Jasad yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan tepat di belakang PT. Nihon Plast, Perlintasan Rel Kereta Api KM. 31-33.300, Kampung Baru, Desa Setiamekar, Tambun , Kabupaten Bekasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus membenarkan adanya peristiwa itu.

Baca juga: Hendak Menyeberang, Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Mobil, Sopir Kabur

Penemuan jasad itu bermula dari dua orang warga yang kebetulan sedang melintasi perlintasan kereta api.

Saat melintas, warga tak sengaja melihat ada ceceran darah di dekat rel. Karena penasaran, warga tersebut menelusuri jejak ceceran darah itu.

"Saksi melakukan penyisiran dan benar ditemukan ceceran darah dan potongan daging diduga bagian tubuh manusia," kata Yusri.

Baca juga: Ini Kronologi Tulang Manusia Ditemukan Terkubur di Rumah Kontrakan di Depok

Temuan tersebut langsung dilaporkan ke Polsek Tambun. Polisi kemudian mendatangi lokasi guna melakukan pemeriksaan.

"Setelah diperiksa, ditemukan potongan jasad pria menggunakan celana pendek warna hitam di sekitar rel KA jalur Hilir. Diduga korban meninggal dunia akibat tertabrak kereta api jenis angkutan barang," kata Yusri.

Jasad itu, lanjut Yusri, terbagi menjadi beberapa potongan di antaranya bagian kepala, tangan, kaki, dan badan.

Polisi membawa potongan tubuh korban ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk dilakukan otopsi dan pemeriksaan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com