Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks, Basarnas Temukan Bayi Penumpang Sriwijaya Air Dalam Keadaan Selamat

Kompas.com - 10/01/2021, 21:14 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar kabar hoaks yang menyebutkan bahwa Basarnas menemukan satu dari tiga bayi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dalam keadaan selamat. Pesawat itu jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

Kabar tersebut diterbitkan sebuah situs online pada Minggu. Penulis mengutip informasi dari sebuah akun Facebook Dika Astri di dalam grup Info Masuk TNI-Polri.

Penulis itu menulis bahwa tim SAR Gabungan dari TNI, Polri, dan Basarnas menemukan bayi tersebut terombang ambing semalaman di tengah laut dan ditemukan Basarnas dalam keadaan hidup.

Baca juga: Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Tetap Dilakukan pada Malam Hari

Bayi itu disebut sebagai salah satu dari tiga bayi yang menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, kemarin.

Sebuah foto bayi yang menggunakan pelampung dan dikelilingi tim SAR disertakan dalam artikel tersebut.

Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Ramli Prasetio memastikan bahwa tulisan tersebut hoaks. Menurut Ramli, artikel tersebut hanya menyadur sebuah unggahan di Facebook tanpa mengkonfirmasi ke pihak Basarnas.

“Untuk foto, itu foto kecelakaan KM Lestari Maju yang terjadi di Perairan Selayar Sulawesi Selatan pada Juli 2018,” ujar Ramli kepada Kompas.com, Minggu malam.

Ramli mengimbau masyarakat lebih pintar dalam memilih berita. Ia menyebutkan, dalam upaya pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pasti akan banyak hoaks yang beredar di masyarakat demi mendapatkan popularitas.

“Silakan informasi atau berita dari hasil pencarian bisa dilihat dari media sosial Basarnas resmi baik mulai dari Facebook, Instagram maupun Twitter. Di sana akan kami sampaikan kondisi dan hasil dari pencarian setiap waktunya,” tambah Ramli.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu kemarin sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.

Basarnas telah mengerahkan kapal dan sea-rider menuju lokasi jatuhnya pesawat. TNI AL juga telah mengirimkan kapal ke lokasi tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Dalam pencarian hari Minggu, tim SAR menemukan bagian pesawat antara lain berupa pecahan ban pesawat, pelampung penumpang, bagian kelistrikan pesawat, bagian badan pesawat warna biru merah, moncong pesawat, dan bagian pesawat lainnya.

Bagian pesawat Sriwijaya Air ditemukan di kedalaman sekitar 15-20 meter di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Tim SAR gabungan juga menemukan banyak potongan tubuh yang diduga merupakan penumpang Sriwijaya Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com