Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syekh Ali Jaber Dikenang Sebagai Ulama yang Menyejukkan dan Tak Penuh Penghakiman

Kompas.com - 14/01/2021, 18:00 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com-Indonesia berduka atas kepulangan pendakwah kondang Syekh Ali Jaber pada Kamis (14/1/2021).

Ucapan belasungkawa terus mengalir atas kepergian ulama asal Madinah ini, tak terkecuali di media sosial. Syekh Ali Jaber bahkan memuncaki trending topic Twitter di Indonesia pada Kamis.

Banyak warganet yang berkabung mengenang pria 44 tahun tersebut sebagai ulama yang menyejukkan hati, menyampaikan ajaran Islam dengan damai, dan tidak penuh penghakiman.

Pengguna Twitter @stoxberi berterima kasih atas segala kebaikan Syekh Ali Jaber dan mendoakan agar dia mendapatkan tempat di surga sebagai ganjarannya.

Akun tersebut juga menyertakan video pendek yang berisi ucapan Syekh Ali Jaber ketika menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier.

Baca juga: Teladan dari Syekh Ali Jaber: Maafkan Pelaku Kejahatan dan Ucap Syukur Saat Kena Musibah

Menurut @stobxeri, ucapan Syekh Ali Jaber di video tersebut "memperlihatkan Islam dalam kaca mata yang lebih baik, yakni agama yang damai."

Syekh Ali Jaber, dalam video itu, mengajak pendengar Podcast Deddy untuk tidak menghakimi muslimah yang belum berjilbab karena bisa saja sang wanita memiliki amalan yang membuat semua dosanya tertutupi.

"Kita tidak tahu apa urusan manusia sama Allah. Masing-masing punya rahasia sama Allah. Urusan Allah, (biarkan jadi) urusan Allah," ujarnya.

Twit dari @stobxeri itu sudah di-retweet oleh lebih dari 900 orang dan disukai lebih dari 2,400 orang.

Baca juga: Jenazah Syekh Ali Jaber Tiba di Pesantren Yusuf Mansur, Disambut Warga Sekitar

Salah seorang pendakwah yang kini digandrungi anak muda, Husein Ja'far Hadar, turut mengirimkan ucapan belasungkawa di akun Twitternya pada Kamis siang.

"Allah mewafatkan Syekh Ali Jaber setelah Allah perkenalkan siapa sejatinya dia ke kita semua melalui kasus penusukan atasnya. Seorang mulia dengan hati luas dan pikiran terbuka. Alhamdulillah wa Innalillah. Lahul Fatehah!," kicaunya.

Sosok Syekh Ali Jaber sempat menjadi sorotan ketika ia menjadi sasaran penusukan saat berdakwah di Bandar Lampung bulan Agustus lalu.

Ia ditusuk pria berinisial AA ketika mengisi tausiah di Masjid Falahudin, Bandar Lampung, Minggu (13/8/2020).

Baca juga: Cita-cita Syekh Ali Jaber yang Belum Terwujud, Cetak Sejuta Anak Hafal Al Quran

Saat itu, pelaku mengarahkan pisau ke bagian leher dan dada Syekh Ali Jaber yang seketika itu juga menghindar. Akan tetapi, ulama tersebut tetap terkena tusukan di bahu kanannya.

Para jemaah yang ada di Masjid Falahudin sempat melakukan penyerangan terhadap AA, namun dihadang oleh Syekh Ali Jaber.

Tak hanya memaafkan orang yang berniat mencelakainya, Syekh Ali Jaber bahkan meminta maaf pada pelaku.

Ketika ditanya alasan meminta maaf, ulama tersebut mengatakan bahwa ia terlambat untuk menyelamatkan pelaku dari serangan jemaah yang marah karena sibuk mengeluarkan pisau yang tertancap dibahunya.

"Ketika pisau berhasil saya keluarkan, baru saya sadar bahwa pelaku sedang dihajar oleh jamaah. Di titik ini, saya terlambat untuk menyelamatkan dia," ujarnya.

"Jangan sampai kita yang tadinya ada di posisi terzalimi kemudian berbalik menjadi zalim karena amarah," imbuhnya ketika diwawancarai oleh Raffi Ahmad di stasiun televisi Trans7.

Baca juga: Kronologi Sakitnya Syekh Ali Jaber Sebelum Wafat, Sempat Berjuang Lawan Covid-19 dan Masuk ICU

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com