JAKARTA, KOMPAS.com- Tim Basarnas kembali menerima temuan baru dari operasi pencarian Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Temuan-temuan itu diserahkan Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan TNI Angkatan Laut KRI Kurau.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan, dari Bakamla pihaknya menerima empat kantong temuan.
Baca juga: Pemkab Mempawah Akan Tanggung Pendidikan Kedua Anak Korban Sriwijaya Air SJ 182
"Kita akan menerima obyek pencarian dari Bakamla berupa empat kantong, dua kantong body part, satu kantong berupa properti dan pakaian dan satu kantong serpihan pesawat," kata Rasman di JICT II, Tanjung Priok, Sabtu (16/1/2021) sore.
Menjelang malam, Tim SAR kembali menerima temuan dari KRI Kurau.
Komandan KRI Kurau, Mayor Laut Nur Rochim menjabarkan, pihaknya menyerahkan lima kantong temuan baru kepada Basarnas.
"Malam ini membawa lima kantong yang terdiri dari empat kantong serpihan pesawat badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, satu kantong berisi potongan tubuh jenazah," ujar Nur Rochim.
Temuan-temuan baru itu kemudian diserahkan kepada tim DVI Polri dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk ditindaklanjuti.
Diketahui sebelumnya, pada Selasa (12/1/2021) lalu, Flight Data Recorder (FDR) atau bagian kotak hitam pesawat juga telah dievakuasi .
Basarnas masih akan terus melakukan operasi pencarian hingga Senin (18/1/2021) mendatang.
Terlebih, cockpit voice recorder (CVR) yang merupakan bagian lain dari kotak hitam yang menyimpan isi percakapan pilot dan kopilot juga masih dicari.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Baca juga: 17 Ahli Waris Korban Sriwijaya Air SJ 182 Terima Santunan Rp 50 Juta dari Jasa Raharja
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga terjatuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.