JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, meminta masyarakat memilih sumber protein lain selama pedagang daging sapi mogok berjualan pada 20-22 Januari ini.
Dia mengatakan, sumber protein daging selain daging sapi masih banyak di pasaran, seperti daging ayam dan ikan.
"Dinas KPKP mengedukasi masyarakat dengan pilihan daging lain, daging ayam, ikan sama pentingnya. Kalau hari ini tidak ada sapi, mereka masih punya pilihan," ujar Suharini, Rabu (20/1/2021).
Dia menambahkan, daging kerbau dan daging sapi beku juga bisa menjadi pilihan saat operasi pasar pada Kamis besok di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca juga: Harga Daging Sapi Naik, Moeldoko Persilakan Asosiasi Pedagang Mengadu ke Istana
Menurut Suharini, masyarakat masih memiliki stigma bahwa daging sapi segar yang baru dipotong jauh lebih baik daripada daging sapi beku.
"Sekarang ini masyarakat kita lebih percaya dengan daging hangat yang baru dipotong di rumah potong. Padahal secara kualitas itu juga bagus. Itu target kami sementara ini," kata Suharini.
Para pedagang daging sapi di Jabodetabek mogok jualan mulai Rabu ini hingga Jumat mendatang. Namun menurut Suharini, sejumlah pedagang daging sapi masih ada yang menjual daging sapi hari ini.
Para pedagang itu, antara lain di Pasar Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku hanya menjual daging dari sisa stok kemarin.
Sekertaris Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta Tb Mufti Bangkit kemarin mengatakan, APDI se-Jabodetabek sepakat untuk melakukan aksi mogok selama tiga hari terhitung hari ini 20-22 Januari 2021.
Mufti mengatakan, alasan utama mogok jualan tersebut adalah harga daging sapi di rumah pemotongan hewan semakin meningkat. Dia menjelaskan, saat ini harga per kilogram potongan sapi yang belum dipisah antara tulang dan kulitnya sebesar Rp 95.000. Harga itu disebut terlalu tinggi untuk dijual kembali ke pasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.