Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Tinggi, Petak Makam Pasien Covid-19 di DKI Dipersempit

Kompas.com - 31/01/2021, 09:35 WIB
Singgih Wiryono,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Angka kematian kasus Covid-19 di DKI Jakarta mengalami tren peningkatan. Setiap hari, puluhan pasien Covid-19 meninggal dunia.

Terakhir pada 30 Januari 2021, sebanyak 30 pasien Covid-19 harus menemui ajal. Adapun angka tertinggi kematian akibat Covid-19 di Jakarta terjadi pada 28 Januari lalu dengan 51 orang.

Kompas.com mencatat ada 475 kematian akibat Covid-19 di DKI Jakarta selama dua pekan terakhir, periode 17-30 Januari.

Berikut angka penambahan jumlah korban jiwa akibat Covid-19 di Jakarta selama dua pekan terakhir:

17 Januari: 34 pasien meninggal, total 3.779 (tingkat kematian 1,7 persen)
18 Januari: 36 pasien meninggal, total 3.815 (tingkat kematian 1,7 persen)
19 Januari: 21 pasien meninggal, total 3.836 (tingkat kematian 1,7 persen)
20 Januari: 32 pasien meninggal, total 3.868 (tingkat kematian 1,6 persen)
21 Januari: 32 pasien meninggal, total 3.900 (tingkat kematian 1,6 persen)

22 Januari: 40 pasien meninggal, total 3.940 (tingkat kematian 1,6 persen)
23 Januari: 40 pasien meninggal, total 3.980 (tingkat kematian 1,6 persen)
24 Januari: 44 pasien meninggal, total 4.024 (tingkat kematian 1,6 persen)
25 Januari: 39 pasien meninggal, total 4.063 (tingkat kematian 1,6 persen)
26 Januari: 45 pasien meninggal, total 4.108 (tingkat kematian 1,6 persen)

27 Januari: 26 pasien meninggal, total 4.134 (tingkat kematian 1,6 persen)
28 Januari: 51 pasien meninggal, total 4.185 (tingkat kematian 1,6 persen)
29 Januari: 39 pasien meninggal, total 4.224 (tingkat kematian 1,6 persen)
30 Januari: 30 pasien meninggal, total 4.254 (tingkat kematian 1,6 persen)

Krisis lahan pemakaman

Dengan banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal, Jakarta krisis lahan makam. 

Pada November 2020, tempat pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon dinyatakan penuh. 

Setelah Pondok Ranggon tak lagi bisa menampung, TPU Tegal Alur Jakarta Barat jadi pilihan Pemprov DKI Jakarta untuk memakamkan puluhan jenazah Covid-19 yang terus bertambah.

Baca juga: Pemakaman dengan Protap Covid-19 Naik 2.500 dalam Sebulan, Lahan Makam Dipersempit

Kondisi diperparah dengan jumlah orang yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 bukan hanya mereka yang dinyatakan positif.

Ada belasan, bahkan puluhan orang yang masih berstatus suspek ikut dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU khusus pasien Covid-19.

Lahan pemakaman TPU Tegal Alur hanya bertahan hingga pekan Kedua Januari 2021. Pada 13 Januari 2021, Pemprov kembali mencari tempat baru untuk pasien Covid-19. 

TPU Srengseng Sawah Jakarta Selatan diputuskan untuk menampung ratusan jenazah pasien Covid-19.

Hanya 8 hari tercatat 481 jenazah dimakamkan di TPU Srengseng Sawah, baik yang berstatus suspek maupun positif Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com