Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asimilasi Budaya dan Filosofi Imlek dalam Manisnya Kue Keranjang

Kompas.com - 05/02/2021, 17:42 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sajian pada perayaan Imlek di Indonesia terdiri dari berbagai macam hidangan dan masing-masing menu memiliki filosofinya sendiri. Namun, ada satu sajian yang hampir selalu dijumpai di atas meja ketika perayaan Imlek datang, yakni kue keranjang.

“Disebut kue keranjang karena dulunya menggunakan keranjang-keranjang kecil terbuat dari anyaman rotan untuk mencetak kue ini,” tulis pengamat kuliner dan budaya Tionghoa, Aji Bromokusumo, dalam bukunya Peranakan Tionghoa dalam Kuliner Nusantara (2013).

Kue keranjang yang terbuat dari ketan dan gula ini bercita rasa manis. Selain itu, kue ini kerap dikenal dengan istilah lain. Ada yang menyebutnya kue bakul, kue ranjang --singkatan hasil penyesuaian lidah orang-orang Jawa Tengah terhadap “kue keranjang”-- juga ada yang menganggapnya sebagai dodol cina.

Baca juga: Imlek Masa Pandemi, Menkes Sarankan Beri Angpau via Transfer atau Ojek Online

Namun, tahukah Anda, sebetulnya kue keranjang yang dikenal di Indonesia berbeda jauh dengan versi aslinya di China.

“Di tempat asalnya, kue keranjang tidak berbentuk seperti yang kita kenal,” kata Aji dalam buku yang sama.

Rasanya pun tidak dominan manis seperti kue keranjang yang saat ini kita kenal, kalau bukan cenderung tawar.

“Penyajiannya juga lebih mirip kwetiau goreng yang dimasak dengan bawang putih, daun bawang, irisan tipis daging babi, dan udang,” jelasnya.

Baca juga: Cara Membuat Kue Keranjang Legit ala Rumahan untuk Perayaan Imlek

Bentuk asli nian gao alias kue keranjang di tempat asalnya sebelum berasimilasi dengan budaya lokal menjadi kue keranjang yang dikenal saat ini.Buku Peranakan Tionghoa dalam Kuliner Nusantara oleh Aji Bromokusumo (KOMPAS, 2013). Bentuk asli nian gao alias kue keranjang di tempat asalnya sebelum berasimilasi dengan budaya lokal menjadi kue keranjang yang dikenal saat ini.

Evolusi kue keranjang terjadi karena adanya penyesuaian dengan selera lokal ketika pengaruh China masuk ke Nusantara.

Maka, keberadaan kue keranjang, khususnya pada saat Imlek, adalah satu tradisi khas Indonesia.

“Kue keranjang dengan berbagai nama lainnya: kue bakul, dodol cina, kue ranjang yang kita kenal sekarang, hanya ada di Indonesia, dengan sedikit penyebaran di Singapura dan Malaysia,” kata Aji.

Menurut dia, dari kue keranjang yang banyak dijumpai di perayaan Imlek saat ini mirip sekali dengan dodol betawi, baik dari segi bentuk maupun makna yang terkandung di dalamnya.

“Membuat dodol betawi benar-bernar satu proses yang sangat labor intensive karena mulai dari persiapan sampai mengemas melibatkan banyak orang yang dikerjakan berkelompok secara gotong-royong,” Aji menjelaskan.

Baca juga: Kue Keranjang: Sejarah dan Maknanya

Adonan dimasak dalam kuali besar di atas tungku kayu dengan api yang tidak terlalu besar juga tidak kelewat kecil. Adonan harus diaduk selama kisaran 8 jam nonstop --tidak boleh berhenti karena tekstur dapat mengeras dan rasanya tidak merata.

Karena butuh waktu yang lama dan tanpa jeda, pengadukan adonan kue keranjang tentu harus dilakukan dengan bergantian. Tentu, mutlak diperlukan kerja sama supaya tercipta dodol atau kue keranjang yang baik.

“Dodol betawi merupakan produk ikatan sosial yang kuat di tengah masyarakat karena pembuatannya rumit dan sulit. Di dalam sekeping dodol betawi ternyata mengandung makna yang sangat mendalam, terutama makna kebersamaan, sama persis seperti pemaknaan kue keranjang,” Aji menjelaskan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com