Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Tahun Baru Imlek 2572, Pemkot Tangerang Imbau Warga Tetap Patuhi Prokes

Kompas.com - 10/02/2021, 21:26 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang mengimbau umat Konghucu agar tetap mematuhi protokol kesehatan saat melaksanakan ibadah Tahun Baru Imlek 2572.

"Kami imbau ke masyarakat dalam melaksanakan ibadah Imlek dengan harus tetap memerhatikan protokol kesehatan," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah kepada awak media, Rabu (10/2/2021) sore.

Di satu sisi, Arief turut mengatakan bahwa umat Konghucu juga mengoptimalkan agar melakukan ibadah di rumah masing-masing sesuai imbauan dari Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Antisiapasi Lonjakan Kendaraan Saat Libur Imlek, Polisi Siapkan Rekayasa Lalin hingga Swab Test

"Kalau pun dilaksanakan di rumah-rumah ibadah, kami berharap protokol kesehatannya bisa maksimal," tutur Arief.

Berkait pengamanan saat malam Tahun Baru Imlek, Kepala Bagian Operasional Polres Metro Tangerang Banten AKBP Ruslan mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengamanan.

"Iya benar. Kami akan lakukan pengamanan di kelenteng-kelenteng," ungkap dia melalui pesan singkat, Rabu sore.

Secara terpisah, Sekretaris Badan Pengurus Klenteng Boen Tek Bio, Ruby Santamoko juga mengimbau kepada umat agar melakukan ibadah di rumah masing-masing.

Baca juga: Perayaan Imlek di Kelenteng Tertua Tangerang, Imbauan Ibadah di Rumah hingga Tanpa Barongsai

"Kami telah memberikan sosialisasi ke umat agar beribadah dari rumah sejak 18 Januari (2021). Kami mengimbau melalui sosial media. Ada surat edarannya juga," urai Ruby ketika dikonfirmasi, Selasa (9/2/2021).

Akan tetapi, Ruby mengaku bahwa pihaknya tetap mengizinkan bagi mereka yang hendak beribadah langsung di klenteng.

Namun, pengurus kelenteng membuat sebuah sistem baru agar tidak terjadi penumpukan di area beribadah di dalam klenteng.

Ia memprediksi, ada sekitar 700 umat yang akan beribadah di Kelenteng Boen Tek Bio pada 11 dan 12 Februari 2021 mendatang.

"Kami membuat sistem kloter bagi umat yang hendak beribadah di dalam kelenteng ini," kata Ruby.

"Tiap kloter, kami izinkan 20-30 orang masuk ke dalam. Lainnya, menunggu di kursi yang kami sediakan," imbuh dia.

Ia mengungkapkan, tiap umat yang hendak beribadah itu wajib melewati beberapa tahapan sebelum masuk area dalam klenteng tersebut.

Seperti, mencuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh.

"Menggunakan masker saat masuk itu juga wajib. Saat beribadah, kami sangat mewajibkan mereka untuk memakai masker. Harapannya, ya agar tidak ada klaster baru," kata Ruby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com