Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdaftar Sebagai Penerima Vaksinasi Covid-19 Tahap 2 tapi Belum Dapat E-Ticket, Ini Langkah Selanjutnya...

Kompas.com - 18/02/2021, 15:34 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua telah dimulai sejak Rabu (17/2/2021).

Lapisan masyarakat yang menjadi sasaran dari vaksinasi tahap kedua adalah petugas publik seperti tenaga pendidik, pedagang, pejabat negara, atlet, dan wartawan, serta warga lanjut usia alias lansia.

Informasi tersebut disampaikan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui akun Instagram @dinkesdki.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dinas Kesehatan DKI Jakarta (@dinkesdki)

"Mereka adalah kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi sehingga rentan terpapar virus," tulis akun tersebut.

Akun yang sama membagikan informasi soal mekanisme pendaftaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua, yakni:

  • Tiap institusi mendaftarkan anggotanya secara online melalui PCare.
  • Peserta vaksinasi juga dapat mendaftar secara manual ke institusi mereka / ke fasilitas kesehatan terdekat.
  • Data kelompok masyarakat lansia bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.

Untuk mengetahui apakah calon penerima vaksin telah terdata, bisa mengecek di situs atau aplikasi PeduliLindungi yang dikeluarkan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian BUMN.

Baca juga: Kemenkes: 18 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Akan Distribusikan untuk Vaksinasi Tahap Dua

Hal itu dilakukan Raisa Siahaan, seorang guru yang berdomisili di Rawamangun, Jakarta Timur.

"Saya sudah lama punya aplikasi PeduliLindungi. Saya cek data saya, kemudian ada informasi yang isinya dipersilakan ke fasilitas kesehatan (faskes) vaksin Covid-19," kata Raisa saat dihubungi Kompas.com, Rabu siang.

Raisa menambahkan, apabila sudah terdaftar, maka ada tiket elektronik (e-ticket) pada akun pribadi di aplikasi tersebut.

E-ticket itu nantinya ditunjukkan kepada petugas puskesmas atau fasilitas kesehatan lain saat hendak disuntik vaksin.

Terdaftar tapi belum dapat e-ticket

Sementara itu, Debora CM, guru yang berdomisili di Duren Sawit, Jakarta Timur, mengaku sempat tidak mendapatkan e-ticket.

Padahal, ia sudah mendaftarkan diri di aplikasi PeduliLindungi.

"Sudah daftar, tapi tidak ada e-ticket seperti yang teman-teman (guru) lain telah bagikan di grup WhatsApp," kata Debora kepada Kompas.com, Rabu sore, sembari memperlihatkan bentuk e-ticket.

Atas saran rekan-rekannya, Debora pun menghubungi hotline Satgas Covid-19 119. Dia pada akhirnya mendapat kode e-ticket sebagai pengganti tiket elektronik.

Kode itu, menurut penuturan petugas di hotline tersebut, harus disampaikan ke pihak berwenang di puskesmas atau faskes.

"Ibu nanti ke puskesmas atau fasilitas kesehatan dekat rumah dengan menunjukkan kode e-ticket itu dan KTP Ibu. Semua fasilitas kesehatan itu sudah menerima vaksinasi," begitu penjelasan petugas hotline kepada Debora, disaksikan Kompas.com.

Dalam pengamatan Kompas.com ketika Debora menghubungi 119, berikut tahapan jika belum mendapatkan e-ticket meski telah terdaftar di PeduliLindungi.

  1. Menghubungi petugas call center Satgas Covid-19 di 119
  2. Setelah tersambung, petugas akan menanyakan identitas seperti nama lengkap, alamat, dan nomor kartu tanda penduduk (KTP)
  3. Petugas meminta penelepon menunggu untuk memeriksa kesesuaian data identitas.
  4. Setelah terkonfirmasi sesuai, petugas memberikan kode e-ticket berupa huruf, angka, dan tanda baca.
  5. Pastikan kode e-ticket tersebut benar-benar sesuai dengan yang disampaikan petugas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com