Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Arbain Rambey, Ari Wibisono Buktikan Foto Gunung Gede Pangrango Bukan Tempelan

Kompas.com - 18/02/2021, 17:41 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fotografer Ari Wibisono memastikan foto pemandangan Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, sebagai latar suasana Kemayoran, Jakarta, miliknya bukan hasil manipulasi.

Ari memastikan hanya hunting satu kali pada Rabu (17/2/2021) pagi.

Foto Gunung Gede Pangrango itu saya ambil satu kali. Jadi bukan foto tempelan atau dua foto dijadikan satu,” kata Ari saat berkunjung ke Redaksi Kompas.com, Kamis (18/2/2021) sore.

Ari datang ke Kompas.com untuk membuktikan bahwa foto tersebut bukan foto hasil penggabungan dua foto alias "tempelan" seperti yang dituduhkan fotografer senior Arbain Rambey.

Baca juga: Ari Wibisono Bantah Tuduhan Arbain Rambey Manipulasi Foto Kemayoran Berlatar Gunung Gede Pangrango

Ari mengatakan, foto tersebut diambil saat dirinya pergi mengantarkan istrinya bekerja.

Ia bercerita, hujan turun pada Selasa (17/2/2021) malam. Biasanya, langit akan cerah setelah hujan.

“Akibat hujan pada malam hari sebelum saya motret, cuaca lebih sejuk sehingga hari itu lebih cerah,” ujar Ari.

Ia mengatakan, pukul 06.20 WIB sampai pukul 07.00 WIB, Gunung Gede Pangrango masih terlihat jelas dari atas flyover Kemayoran.

"Jelang jam 07.30 WIB, gunung mulai hilang pelan-pelan," ujar dia.

Analisis data

Sementara itu, Produser Program Kamar Gelap Kompas.com, Dino Octaviano, telah menganalisis file foto pemandangan Gunung Gede Pangrango milik Ari yang dituduh sebagai hasil manipulasi.

Baca juga: Bantah Foto Tempelan, Ini Proses Ari Wibisono Memotret Gunung Gede Pangrango dari Kemayoran

Dino menggunakan metode pengecekan metadata EXIF foto dan pengecekan kualitas pixel foto lewat lewat aplikasi olah digital Photoshop.

“Kalau dari saya pribadi, sekali lagi ya, ini subyektif. Opini yang saya dapat setelah menganalisis foto Mas Ari berdasarkan pengecekan metadata, ada juga metode untuk pengecekan kualitas piksel. Memang saya tak menemukan tak ada indikasi bahwa foto ini foto manipulasi,” ujar Dino saat syuting program Kamar Gelap di Redaksi Kompas.com.

Ia  mempersilakan jika ada fotografer lain yang ingin menentukan foto itu hasil penggabungan dua foto atau tidak.

Dino tak menampik ada yang lebih berkapasitas daripada dirinya.

“Cuma saya pribadi bisa bilang ini berdasarkan analisis, bukan sekadar melihat,” tambah Dino.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com