Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Terseret Arus Kali Bintaro Ditemukan Tewas di Kali Japos Tangerang

Kompas.com - 23/02/2021, 09:43 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Pencarian M Farhan, bocah 9 tahun yang terseret arus Kali Bintaro di River Park, Bintaro Sektor VII, Tangerang Selatan, berakhir setelah jenzah bocah itu ditemukan di Kali Japos, Ciledug, Kota Tangerang, Senin (22/2/2021).

Korban tenggelam pada hari Minggu lalu ketika sedang bermain di kali tersebut bersama satu orang temannya sekitar pukul 13.00 WIB.

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-Undangan Satpol PP Tangerang Selatan Sapta Mulyana menjelaskan, saat kejadian arus Kali Bintaro cukup deras. Namun, kedua anak yang diduga tidak bisa berenang itu nekat bermain di aliran kali, sampai akhirnya tenggelam dan terbawa arus.

Baca juga: Jasad Bocah Terseret Arus Kali Bintaro Ditemukan di Kali Japos Tangerang

"Indikasinya mencoba bermain di air. Aliran kali di sekitar Riverpark kan cukup deras sekarang," ujarnya Senin (22/2/2021).

Warga dan pengendara di sekitar lokasi yang melihat Farhan dan rekannya kesulitan keluar dari air langsung berusaha memberikan pertolongan.

Satu bocah tertolong

Satu di antaranya berhasil diselamatkan warga setelah ditarik menggunakan pelepah kelapa dari pinggir Kali Bintaro. Sementara Farhan tenggelam dan tidak terlihat keberadaannya.

"Satu ketolong, ditarik pakai pelepah kelapa. Nah pas yang satu ini ditarik, yang satu (Farhan) kemudian enggak kelihatan lagi," ungkapnya.

Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib agar segera dilakukan pencarian terhadap Farhan yang hilang terseret arus.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnar, Dinas Pemadam Kebakaran, TNI-Polri dan Satpol PP pun dikerahkan ke lokasi dan mulai melakukan penyisirian.

Hingga Senin siang kemarin korban belum ditemukan keberadaannya. Pencarian di sekitar lokasi tenggelam nihil.

Tim SAR Gabungan lalu memperluas area pencarian dengan membagi tim ke tiga lokasi berbeda.

"SRU pertama menyisir dengan perahu karet hingga sejauh enam kilometer dari lokasi kejadian. Yang kedua memantau melalui jalur darat dari lokasi kejadian hingga tiga kilometer," ujar Kepala Kantor SAR Jakarta Hendra Sudirman.

Selain itu, lanjut Hendra, proses pencarian juga dilakukan dengan penyelaman menggunakan peralatan lengkap di lokasi kejadian hingga radius 10 meter.

"Kami kerahkan tim rescue dengan peralatan SAR air lengkap dan melakukan pencarian terhadap korban," ungkapnya.

Ditemukan di Kali Japos Tangerang

Setelah 24 jam dilakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan tim SAR Gabungan di aliran Kali Japos, Ciledug, Kota Tangerang dalam kondisi tak bernyawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com