Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6,5 Jam Tertahan Rombongan Jokowi, ACT Akhirnya Bagikan 500 Nasi Boks untuk Korban Banjir Bekasi di Jalan

Kompas.com - 24/02/2021, 16:22 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kabupaten Bekasi terpaksa membagikan 500 nasi boks yang kadung dibawa untuk korban banjir luapan Sungai Citarum yang masih terisolasi di sembilan desa di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, kepada warga lain yang tidak terisolasi.

Kepala Cabang ACT Kabupaten Bekasi Linceu Deviyanti menyampaikan, mereka tidak dapat masuk menggunakan perahu ke lokasi yang dituju karena tertahan rombongan yang menyertai kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke lokasi banjir pada Rabu siang.

"Tadi kami bawa 500 boks. Itu nasi akhirnya dibagikan di jalan sama kami. Mau gimana? Mau gimana, coba?" kata Linceu ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (24/2/2021).

"Saya bilang begini ke teman-teman, 'Turun semuanya, bagikan sekarang juga.' Karena nasi itu takutnya mubazir kalau menunggu pasukan Presiden, takutnya enggak kemakan," lanjutnya.

Baca juga: Banjir di Jakarta Jadi Sorotan, Banjir di Kabupaten Bekasi Siapa Peduli?

Relawan ACT tertahan rombongan Jokowi sejak sekitar pukul 09.00 WIB hingga sore hari atau tertahan sekitar 6,5 jam.

Mereka akhirnya memutuskan pulang sekitar pukul 15.30 WIB karena tak memungkinkan menyalurkan logistik pada malam hari.

Linceu menyebutkan, ada sembilan desa di Pebayuran yang saat ini masih terendam banjir dan terisolasi meski ketinggian air perlahan berangsur surut.

Lebih dari itu, sebagian warga yang bertahan di rumah masing-masing merupakan kelompok lanjut usia sehingga butuh dihampiri agar dapat mengakses bantuan.

Baca juga: 10 Truk Logistik ACT untuk Korban Banjir di Bekasi Terhadang Rombongan Jokowi

"Kemarin kami cuma punya dua perahu, itu pun sana-sini menjerit minta dievakuasi, padahal mah tidak semuanya tertolong walau kami semaksimal mungkin setiap hari," kata Linceu.

Hari ini, ACT Kabupaten Bekasi total membawa 10 truk logistik, 1 food truck, dan 1 truk air.

"Kan presidennya ke Pebayuran juga. Nasinya akhirnya dibagikan di jalan, mungkin namanya Allah punya mau, mungkin orang yang di jalan pada kelaparan kali," tambah Linceu.

Rencananya, selama tiga hari ke depan, ACT Kabupaten Bekasi akan memasak langsung di lokasi banjir supaya distribusi makanan untuk para korban dapat lebih cepat dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com