Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI Bersyukur Jakarta Keluar dari Zona Merah

Kompas.com - 03/03/2021, 19:03 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bersyukur bahwa Ibu Kota telah keluar dari zona merah Covid-19.

Menurut Riza, keberhasilan ini tak lepas dari kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Alhamdulilah Satgas Pusat menyampaikan bahwa Jakarta sudah tidak masuk dalam kelompok zona merah, jadi kita bersyukur semua ini berkat kerja sama yang baik antara pusat dan daerah dengan daerah penyangga," kata Riza melalui keterangan suara, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Satgas Umumkan 16 Daerah Zona Merah Covid-19, Semua Wilayah Jakarta Tak Termasuk

Dia juga berterima kasih kepada masyarakat yang turut berperan aktif menerapkan protokol kesehatan dan kesadaran dalam penanganan pandemi.

Riza mengeklaim, angka kesembuhan di DKI Jakarta terus meningkat hingga menyentuh angka 96,6 persen. Sedangkan tingkat kematian berada di angka 1,6 persen.

Bahkan persentase ketersediaan tempat tidur isolasi atau bed occupancy rate di 106 rumah sakit rujukan Covid-19 kini turun menjadi 63 persen.

Baca juga: LaporCovid-19: Kenapa Data BOR DKI Masih 80 Persen Sementara Kenyataannya Sudah 100 Persen?

Adapun total tempat tidur isolasi yang tersedia di Ibu Kota sebanyak 8.277 tempat tidur, yang terisi sebanyak 5.254 tempat tidur.

Sedangkan tingkat keterisian tempat tidur ICU sebesar 66 persen atau 780 dari total 1.135 tempat tidur.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sebelumnya menyampaikan laporan peta zonasi risiko Covid-19 di Indonesia periode 21 Januari 2021.

Berdasarkan laporan yang diunggah pada laman covid19.go.id, ada 16 kota atau kabupaten atau sekitarr 3,11 persen yang kini berstatus zona merah.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa DKI Jakarta tidak masuk dalam kota atau kabupaten berstatus zona merah.

Adapun wilayah yang masuk ke dalam zona merah yakni Kota Palopo, Kota Kupang, Koota Mataram, Kabupaten Gunung Mas, Kota Palankaraya, Kabupaten Kota Baru, Kabupateen Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Klaten, Kota Bekasi.

Kemudian Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Bangli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com