Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris Serang Mabes Polri, Polisi di Tangerang Tingkatkan Keamanan

Kompas.com - 31/03/2021, 19:48 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polres Metro Tangerang Kota meningkatkan keamanan dan pengawasan kantor mereka setelah adanya serangan terduga teroris di Mabes Polri, Jakarta.

Terduga teroris kemudian ditembak mati usai mengacungkan sebuah senjata api kepada sejumlah aparat kepolisian di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) sore.

Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim berujar, peningkatan keamanan dan pengawasan dilakukan untuk mengawasi seluruh orang yang keluar masuk Mapolres Metro Tangerang Kota.

"Lebih ditingkatkan pengawasan terhadap orang yang keluar masuk Markas Komando, mengingat Polres merupakan kantor pelayanan kepada masyarakat," papar Abdul melalui sambungan telepon, Rabu malam.

Baca juga: Mabes Polri Diserang, Pangamanan Istana Kepresidenan 24 Jam

Dia menyebut pihaknya belum memiliki rencana menambah metal detector di pintu masuk Mapolres Metro Tangerang Kota.

Namun, lanjut Abdul, petugas yang menjaga gerbang kantor polisi diwajibkan untuk memeriksa seluruh barang bawaan dari setiap orang yang keluar atau masuk.

"Dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan barang-barang yang dibawa orang yang keluar masuk," tuturnya.

Dengan adanya peristiwa terduga teroris yang diduga membobol Mabes Polri itu, Abdul menyatakan bahwa pihaknya juga belum berencana menambah personel bersenjata lengkap di seputar kantor.

"Normal, hanya ditingkatkan pengawasannya saja," ucapnya.

Baca juga: Mabes Polri Diserang, Pangamanan Istana Kepresidenan 24 Jam

Sebelumnya, penembakan yang diduga terkait aksi teror terjadi di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu.

Seorang tukang parkir sekaligus saksi mata, Ari (27) mengatakan, letusan senjata api terdengar sebanyak tujuh kali.

Ia menyebutkan, letusan senjata api terdengar berturut-turut.

“Awalnya yang pertama lebih kencang. Setelahnya berturut-turut tembakannya,” ujar Ari, ditemui Rabu sore.

Saat itu, Ari sedang memindahkan mobil yang sedang diparkir. Ia lalu mendengar suara letusan senjata api.

Dalam video amatir terlihat seorang yang berpakaian hitam terlibat berusaha masuk ke lingkungan Mabes Polri.

Baca juga: Tiga Barracuda dan Enam Mobil Gegana Disiagakan di Depan Mabes Polri

Berdasarkan tayangan KompasTV, pelaku itu kemudian terlihat jatuh dan tersungkur.

Namun, hingga saat ini belum ada keterangan dari pihak kepolisian.

Peristiwa ini terjadi tak lama setelah Polri melakukan sejumlah penggerebekan terhadap terduga teroris, usai terjadi aksi teror bom bunuh diri di Makassar pada Minggu (28/3/2021).

Aksi teror di Makassar itu, menurut Polri, diduga dilakukan kelompok Jamaah Anshorut Daulah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com