Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Tugu Sepeda, Anggota DPRD: Pemprov DKI Tak Peka Kebutuhan Pesepeda

Kompas.com - 11/04/2021, 17:20 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Eneng Milianasari mengatakan, pembangunan tugu sepeda di Jalan Sudirman-Thamrin sebagai bukti Pemprov DKI Jakarta tidak peka terhadap kebutuhan para pesepeda.

"Bangunan monumen tugu sepeda itu tidak penting untuk dilakukan. Menurut saya Pemprov DKI itu kurang peka dengan kebutuhan pesepeda," kata Eneng saat dihubungi melalui pesan singkat, Minggu (11/4/2021).

Baca juga: Begini Rancangan Tugu Sepeda di Jakarta yang Disebut Artwork-nya Pesepeda

Eneng mengatakan, jumlah pengguna sepeda di jalanan Ibu Kota semakin bertambah.

Semestinya, kata dia, Pemprov DKI tidak lagi main-main dengan proyek jalur sepeda permanen yang molor dan malah membangun tugu sepeda yang secara fungsi jauh dari kata bermanfaat.

Fakta meningkatnya pengguna sepeda, kata Eneng, harus dibarengi dengan keselamatan pesepeda.

"Betul ada fakta yang menyebutkan tingkat pesepeda di Jakarta naik 10 kali lipat, tapi kita juga jangan menutup mata bahwa tingkat kecelakaan pesepeda di Jakarta juga meningkat," kata dia.

Sehingga sangat penting infrastruktur keamanan terkait jalur sepeda segera diwujudkan, bukan malah membuat tugu di pinggir jalan untuk jadi tempat swafoto.

"Anggaran tugu roda sepeda ini akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk membangun infrastruktur yang aman dan nyaman bagi keselamatan pesepeda. Pemprov harus serius dalam mengelola anggaran, jangan program-program gimick semata," kata Eneng.

Baca juga: Kritik Tugu Sepeda Senilai Rp 800 Juta, Komunitas Pesepeda: Lebih Baik Perbaiki Jalur Permanen

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan, tugu atau prasasti sepeda yang sedang dibangun di Jalan Sudirman untuk dijadikan tempat selfie atau swafoto kaum milenial.

"Tempat selfie bagi teman-teman milenial," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Tak hanya sebagai tempat selfie, tugu itu bisa menjadi ikon baru Jakarta.

Anggaran pembangunan tugu senilai Rp 800 juta itu, kata Riza, merupakan penghargaan untuk seniman dan konsultan yang sudah bersusah payah mewujudkan hal tersebut.

"Tentu yang namanya kita harus menghargai daripada para seniman, seni rupa yang membuat (tugu sepeda) dan para konsultan," kata Riza.

Baca juga: Melihat Jalur Sepeda Permanen di Sudirman yang Pemasangannya Molor dari Target

Menurut dia, tugu sepeda tersebut dibangun sebagai penanda bahwa DKI Jakarta ingin sepeda tak lagi menjadi alat olahraga saja tetapi juga sebagai alat rekreasi dan alat transportasi.

Pembangunan tugu itu, kata dia, didukung dengan penambahan jalur sepeda di tahun 2021 yang rencananya akan dibangun sepanjang 80 kilometer.

"Kemudian di Jalur Sudirman-Thamrin juga kami bangun yang lebih permanen, lebih baik lagi," kata Riza.

Dia mengatakan, pembangunan tugu sepeda tidak membenai APBD.

"Tentu alokasi (anggaran) sangat proporsional. Kami memperhatikan sumber pendanaan dari mana (untuk tugu sepeda) dari pihak ketiga bukan dari APBD. Partisipasi dari swasta dan kita alokasikan sesuai dengan peruntukannya," kata Riza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com