Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Diminta Sediakan Penampungan bagi Pedagang Korban Kebakaran

Kompas.com - 13/04/2021, 16:17 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - lkatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) DKI Jakarta mengimbau seluruh pasar di Jakarta waspada dan bisa mencegah kebakaran di pasar. Imbauan itu menyusul peristiwa kebakaran di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin  (12/4/2021) malam.

“Kami DPW IKAPPI DKI Jakarta mengeluarkan surat imbauan ke pasar-pasar di Jakarta waspada terhadap kebakaran di bulan Ramadhan,” kata Ketua DPW Ikappi DKI Jakarta, Miftahudin, dalam keterangan tertulis, Selasa ini.

Ia mengatakan, Ikappi DKI Jakarta mendorong adanya kegiatan ronda keliling setiap sore dan malam hari setelah pasar tutup.

Baca juga: 392 Kios di Blok C Pasar Minggu Hangus Terbakar

Selain itu, kelompok-kelompok pedagang melakukan konsolidasi di masing-masing blok.

“Yang kedua kami juga mendorong agar PD Pasar Jaya mempersiapkan APAR atau penanganan kebakaran secara dini. Kita tahu bahwa kebakaran di bulan Ramadhan merupakan pukulan berat bagi pedagang pasar. Jika itu tidak diantisipasi dengan baik maka akan menimbulkan kerugian besar,” ujar Miftahudin.

Dia menyebutkan, Ikappi mendorong agar PD Pasar Jaya dan Pemprov DKI Jakarta bisa menjadikan kebakaran yang telah terjadi sebagai alarm bagi pasar-pasar yang ada di Jakarta untuk lebih waspada.

Ikappi sudah mendorong agar Pemprov DKI Jakarta mengambil alih upaya percepatan pembangunan penampungan untuk pedagang yang terdampak. Miftahudin menyebutkan, jika pembangunan penampungan sementara terlalu lambat, pedagang akan merugi.

“Karena ini adalah bulannya panen pedagang maka kami berharap agar pemprov lebih cepat dan responsif terhadap upaya-upaya penanganan,” tambah Miftahudin.

Kebakaran terjadi di Blok C Pasar Minggu pada Senin malam. Ada sekitar 392 kios di Gedung Blok C Pasar Minggu yang terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com