Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Tembok Rumah Roboh di Benhil yang Tewaskan 2 Pekerja Berakhir Damai

Kompas.com - 18/04/2021, 18:11 WIB
Rosiana Haryanti,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus robohnya tembok rumah di Jalan Danau Limboto, Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat yang mengakibatkan tewasnya dua orang pekerja berakhir damai.

Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan menjelaskan, keluarga korban memilih jalan damai. Namun keluarga korban meminta pemilik rumah menanggung seluruh biaya pemakaman serta biaya ambulans.

Menurut Singgih, pemilik rumah yang mempekerjakan kedua korban setuju dengan permintaan itu.

"Karena permintan keluarga korban disanggupi pemilik rumah, mereka tidak ada yang saling menuntut," kata Singgih seperti dikutip dari Tribun Jakarta, Minggu (18/4/2021).

Baca juga: Tembok Rumah yang Roboh dan Tewaskan 2 Pekerja di Benhil Sudah Berusia Tua

Saat ini, polisi tengah memeriksa dua orang saksi terkait, yakni korban dan pemilik rumah.

Dari hasil pemeriksaan, pembangunan rumah tidak menggunakan jasa kontraktor. Pemilik rumah pun hanya mempekerjakan tiga orang pekerja.

"Dari pemeriksaan itu dipastikan pengerjaan renovasi rumah tidak menggunakan jasa kontraktor. Jadi hanya ada tiga pekerja," kata dia,

Peristiwa robohnya tembok rumah itu terjadi pada Jumat (16/4/2021) sekitar pukul 11.45 WIB. Saat itu, tiga orang pekerja sedang merenovasi rumah. Tiba-tiba salah satu sisi tembok roboh.

Baca juga: Kesaksian Kuli Selamat soal Dua Rekannya yang Tewas Tertimpa Bangunan Roboh di Benhil

Saat tembok roboh, kedua korban sedang dalam posisi di atas stager untuk melakukan pekerjaan konstruksi.

Karena itulah, kedua korban tak sempat menghindar dan langsung jatuh tertimpa tembok. Sementara satu pekerja lainnya, yakni Tarman (48), selamat dari kejadian itu.

Tarman membenarkan bahwa konstruksi tembok yang roboh itu tidak dalam kondisi baik. Ia pun bisa menghindar karena sedang berada di bawah. Tetapi ia mengalami luka di bagian kepala. (Tribun Jakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

 

Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul "Kasus 2 Pekerja Tewas Tertimpa Tembok Rumah di Benhil Berujung Damai"

https://jakarta.tribunnews.com/2021/04/18/kasus-2-pekerja-tewas-tertimpa-tembok-rumah-di-benhil-berujung-damai 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com