Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Ayah Perkosa Anak Kandung di Cisauk Terbongkar Setelah Korban Kabur dari Rumah

Kompas.com - 30/04/2021, 12:31 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Aksi pemerkosaan yang dilakukan W (49) terhadap anak kandungnya, A (16), akhirnya terbongkar. Korban kabur dari rumah karena kerap dipaksa melayani nafsu pelaku.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin menjelaskan, aksi pencabulan tersebut terungkap ketika ibu dari A melaporkan anaknya ke polisi setelah meninggalkan rumah begitu saja.

Polisi pun melakukan pencarian terhadap korban yang telah beberapa hari tidak kunjung pulang ke rumah. A kemudian ditemukan di tempat pelariannya di kawasan Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Pelapor, ibu korban, mohon bantuan pencarian anaknya yang meninggalkan rumah sejak 15 April 2021. Korban ditemukan 28 April 2021 di Bekasi," ujar Iman, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Diduga Perkosa Anak Kandung, Ayah di Cisauk Tangerang Ditangkap Polisi

Menurut Iman, A mengaku kabur dari rumah ke kawasan Bekasi karena sudah beberapa kali disetubuhi oleh ayah kandungnya dan takut dipaksa melakukannya kembali.

Berdasarkan keterangan sementara, pelaku meminta korban untuk melayani nafsunya di rumah dengan iming-iming pemberian uang jajan tambahan.

"Korban alasannya yaitu karena telah beberapa kali disetubuhi ayah kandungnya. Dengan di iming-imingi uang jajan yang dilebihkan," ungkapnya.

Kini, kepolisian pun tengah menyelidiki lebih lanjut kasus pemerkosaan tersebut. Sementara W, ayah korban telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Tangerang Selatan.

Baca juga: Ayah di Cisauk Tangerang Perkosa Anak Kandung Berkali-kali Sampai Korban Kabur dari Rumah

"Sudah kami amankan tersangka an W (49). Ditahan di Polres," pungkas Angga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com