Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tangsel Pasang Spanduk di Rumah Pemudik: Tolak Arus Balik, Wajibkan Tes Covid-19 Jika Mau Pulang

Kompas.com - 15/05/2021, 11:53 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sejumlah warga di berbagai daerah di Tangerang Selatan memasang spanduk di rumah tetangganya yang diketahui mudik Lebaran 2021.

Spanduk-spanduk tersebut berisikan penolakan warga menerima pemudik yang hendak pulang menjelang arus balik Lebaran.

Baca juga: Pemudik Kembali ke Jakarta Wajib Bawa Surat Bebas Covid-19

Kompas.com menerima beberapa foto pemasangan spanduk tersebut, Sabtu (15/5/2021).

Salah satu spanduk yang dipasang di pagar biru sebuah rumah di Curug Wetan, Tangsel, berisikan pesan berikut:

"Yang habis mudik, jangan lupa (saat) pulang kembali, wajib membawa hasil rapid test Covid-19. Kalau nggak bawa, dilarang kembali. Dari kami warga Curug Wetan," sebut spanduk tersebut.

Lalu, foto lain memperlihatkan dua pria yang diduga warga Kelurahan Pondok Aren membentangkan spanduk putih bertuliskan:

"Kami warga kel. Pondok Aren menolak keras pemudik yang kembali tanpa tes antigen," demikian bunyi pesan itu.

Baca juga: Ketika Warga Jakarta Ngotot Berziarah Saat Anies Berlakukan Larangan Ziarah Kubur di Libur Lebaran...

Ada pula dua spanduk yang dipasang di daerah Serpong.

Spanduk pertama berisi pesan: "Pulang bawa oleh-oleh, jangan Covid-19. Wajib swab."

Sementara spanduk kedua bertuliskan: "Senangmu menjadi sedih kami. Harus swab antigen."

Tes antigen gratis bagi pemudik

Kapolres Tangsel AKBP Iman Imanuddin membenarkan protes yang dilakukan warga yang ditujukan ke para pemudik.

Bahkan, menurut Iman, protes tersebut terjadi di nyaris semua wilayah di Tangsel.

"Laporan dari anggota hampir di tiap wilayah ada (spanduk protes untuk pemudik)," kata Iman, disampaikan melalui Kasatreskrim Tangsel AKP Angga Surya, Sabtu.

Iman mengaku, pihaknya sempat mewawancarai warga yang memilih tidak mudik.

Kesimpulannya, warga meminta pemudik harus menjalani isolasi terlebih dahulu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com