Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipu dengan Modus Hipnotis Ditangkap di Koja, Dua Pelaku Masih Buron

Kompas.com - 30/05/2021, 20:44 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengamankan penipu dengan modus hipnotis di wilayah Koja, Jakarta Utara.

Kapolsek Koja Kompol Abdul Rasyid mengatakan, dua pelaku berhasil diamankan, berinisial RP dan IAM. Sementara dua pelaku lagi, A dan I masih buron.

Awalnya, keempat pelaku menghipnotis korban berinisial TN di Jalan STM Walang Jaya, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, pada Jumat (28/5/2021), pukul 19.00 WIB.

RP dan I yang berboncengan menghentikan TN yang menyusuri jalan tersebut.

"Kemudian RP menanyakan alamat dan menawarkan jimat berupa batu untuk kekebalan tubuh, sambil ia mengiris tubuhnya dengan silet," kata Abdul Rasyid dalam keterangannya, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: Kakak Adik Diduga Jadi Korban Pencurian Motor Modus Hipnotis di Depok

Sambil menunjukkan ilmu kekebalannya, RP yang dibantu I terus membujuk TN agar mau menyerahkan barang bawaannya dan diganti dengan jimat kebal. TN pun terhipnotis.

"Sehingga korban tanpa sadar menyerahkan dompet berisi STNK, SIM, kartu kredit, Kartu ATM, serta kunci kontak," lanjut Abdul Rasyid.

Kemudian TN disuruh berjalan kaki sejauh 100 langkah dan tidak boleh menoleh. Sementara tugas A dan IAM adalah mengawasi TN.

"Saat korban berjalan lumayan jauh, I membawa kabur motor TN dan diikuti RP," kata Abdul Rasyid.

Baca juga: LIma Ibu Jadi Korban Hipnotis, Bahu Ditepuk dan Dibacakan Mantra, Uang dan Perhiasan Melayang

Saat TN tersadar dan berbalik badan, ia berteriak sambil mengejar karena melihat pelaku membawa kabur sepeda motor.

Kebetulan ada anggota Polsek Koja yang berada di dekat lokasi. Dengan dibantu warga, polisi berhasil mengamankan RP tak lama setelah kejadian tersebut.

IAM juga berhasil ditangkap. Namun, A dan I masih buron.

"Barang bukti sementara yang diamankan adalah satu unit sepeda motor milik pelaku, BPKB sepeda motor milik korban, celana, topi, sandal, serta rekaman CCTV," kata Abdul Rasyid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com